17

3.2K 325 10
                                    

Normal Pov

"Maafkan aku, maafkan kami, Sakura." Ucap Sasuke dengan perasaan menyesal, Sasuke mengeratkan pelukannya namun ia mendengar suara rintihan dari Sakura.

"A- aaa ..., aakkhh!" ringis Sakura kesakitan, awalnya ia berniat mengabaikan rasa sakit di perut atas pusar dekat ulu hati, namun lama kelamaan ia semakin merasa sakit dan tidak kuat menahannya.

Sakura tidak sepenuhnya mabuk, ia punya toleransi alkohol yang cukup tinggi. Sakura seakan bisa mengetahui niat Sasuke untuk membuatnya mabuk, ia pikir Sasuke akan memperkosanya kembali, tapi ternyata Sasuke membahas masa lalu dan bahkan meminta maaf padanya.

Sasuke yang terkejut dengan perasaan khawatir kemudian melepaskan pelukannya, ia memegang kedua lengan Sakura.

"Kenapa?" tanya Sasuke sangat khawatir melihat Sakura meremas kuat perutnya.

"Dekat ulu hatiku sangat sakit Sasuke ...,"  Sakura mengeluh dengan kening yang mengerut.

"Kita ke dokter sekarang!" Sasuke dengan panik akan menggendong Sakura, namun Sakura menahan tubuhnya.

"Tidak, mungkin akan hilang sebentar lagi, Ukh." Ucap Sakura untuk menahan Sasuke, Sasuke menggeleng keras, ia tidak percaya pada ucapan Sakura, raut wajah Sakura saja sudah menandakan bahwa ia sangat kesakitan.  

Sasuke menggendong Sakura ala bridal style tanpa persetujuan Sakura, yang ia pikirkan hanya membawa Sakura ke rumah sakit secepat mungkin. Seketika Sakura mengalungkan lengannya pada leher Sasuke, setelah keluar dari kamar Sasuke berusaha mengambil kunci mobil di atas meja dekat sofa.

Sasuke membawa Sakura menuju rumah sakit dekat dengan apartemen Sakura, para petugas yang berada di UGD segera menangani Sakura.

Sasuke memundurkan tubuhnya beberapa langkah setelah membaringkan Sakura di ranjang pasien, terlihat dokter yang bertugas bertanya pada Sakura letak sakit dan beberapa pertanyaan lainnya, lalu mulai melakukan tindakan.

Melihat Sakura kesakitan, Sasuke memilih menunggu di luar tirai, ia tidak tega melihat Sakura kesakitan. Lagi-lagi Sasuke merasa heran pada dirinya sendiri yang merasa frustasi karena melihat Sakura kesakitan seperti tadi dengan wajah pucat dan seakan pingsan.

Udara dingin menusuk kulitnya, Sasuke tidak memakai mantel dan sekarang sudah lewat tengah malam.

Setelah beberapa menit terlewati, seorang dokter keluar dari balik tirai dan mendekati Sasuke.

"Apa saja yang sudah ia makan atau minum sebelumnya?" tanya dokter tersebut pada Sasuke.

"Bir dan obat penenang" Sasuke menjawab dengan mengeluarkan botol obat yang tadi ia sita dari Sakura, lalu memberikannya kepada dokter tersebut. Ekspresi dokter tersebut seketika terlihat marah kepada Sasuke.

"Alkohol dan obat seperti ini tidak bisa di minum pada waktu bersamaan! Jika kau tidak membawanya kemari, nyawanya bisa saja menghilang! Lambungnya luka, beruntung cepat mendapat tindakan, kami sudah menginfus pasien dengan menyuntikkan beberapa obat. Lain kali perhatikan dia dengan baik!"

Mata Sasuke membelalak, ia tidak mengetahui bahayanya bisa sefatal itu, Sasuke mengangguk kemudian.

"Apa dia perlu menginap di rumah sakit?" tanya Sasuke.

"Saya sarankan iya, luka lambung dapat reda dalam jangka waktu harian atau mingguan. Kami perlu memperhatikan pasien."

"Baik, saya setuju."

"Pasien akan dipindahkan ke kamar inap, kalau begitu saya pamit." Ucap dokter yang kemudian berlalu dari Sasuke setelah Sasuke mengangguk.

Dua orang suster wanita kemudian keluar dari tirai dan mempersilakan Sasuke untuk masuk ke dalam.

REVISIT 《R》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang