"Karin, kau mungkin salah orang, dia tidak mirip dengan Sakura."
Sakura menatap orang yang berbicara ia ingat orang itu bukan dari kelasnya, sepertinya dari kelas lain.
"Tidak, kok! Dia memang Sakura, Sakura, ayo berbicara dan menyapa teman lamamu." Ucap Karin kepada Sakura, Sakura menatap Karin, ia merasa bingung dengan apa yang harus ia perbuat, ia sejujurnya tidak menyukai situasi saat ini dimana semua orang memperhatikannya seperti saat ini.
"Kenapa melihatku? Itu teman-teman kita penasaran." Ucap Karin yang sedikit salah tingkah, Karin sendiri tidak mengetahui bahwa Sakura sedang memperhatikan mimik wajahnya, Sakura berusaha menemukan maksud Karin membawanya di hadapan semua teman seangkatan. Sakura tersenyum remeh membuat Karin dan yang melihatnya heran.
"Aku memang Sakura Haruno!" ucap lantang Sakura dengan berani, Sakura mengerti resiko yang akan ia hadapi, namun dirinya tidak mau bersikap lemah di hadapan mereka untuk kedua kalinya.
Sakura melepas wig yang di pakainya sehingga rambut pink miliknya terurai. Semua terkejut melihatnya, orang yang memiliki rambut pink memang langka.
"Kau benar, Sakura, seorang jalang yang merebut sendiri kekasih sahabatnya?" tanya Kiara- teman satu kelas Sakura.
Sakura Pov
Aku bersyukur tidak melihat Sasuke di sini, jika tidak aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana berhadapan dengannya, entah keberanian dan kekuatan darimana aku bisa mengungkapkan identitas yang selama ini aku jaga. Aku tidak peduli bagaimana mereka akan memandangku ke depannya, toh aku tidak bisa mengatur pikiran mereka dan aku tidak bisa mengubah masa lalu.
Teman lamaku Kiara menungguku berkata sesuatu, mungkin karena ia sangat penasaran, ku lirikan kembali mataku ke arah Karin yang menyeringai kecil.
'Dasar jalang kecil.' Gumamku dalam hati, memangnya aku sebodoh itu tidak mengetahui niat busuknya, jangan-jangan dia yang dulu menjebakku dengan Sasuke. Aku menyadari tatapan mataku menajam jika sudah berpikir keras.
"Benar, jalang itu aku!" ucapku dengan wajah yang aku buat sombong, aku bisa merasakan mereka berbisik-bisik membicarakan tentang diriku.
"Kau sungguh tidak berperasaan, kau malah bangga atas perbuatan jahatmu!" salah seorang dari mereka berbicara.
"Pasti tidak akan ada yang mau denganmu jika tahu kelakuan jalangmu!"
Aku mulai jengah dengan penghinaan ini, karena suasana hening, semua dapat terdengar, termasuk lift yang terbuka pun, senyum sombongku luntur ketika melihat Sasuke, namun aku merasa ada harapan setelah melihat Naruto di sampingnya. Dengan langkah terburu-buru aku berlari menerjang Naruto dengan sebuah pelukan, aku yakin ia sangat terkejut. Maafkan aku, Naruto!
"Tolong bantu aku!" bisikku dengan memohon, aku menarik Naruto ke hadapan para temanku, dan membiarkan Uchiha Sasuke di belakang sana.
Aku tidak peduli Sasuke terkejut atau malah jijik padaku.
"Maaf, membuatmu lama menunggu, sehingga harus menyusul ke sini!" ucapku dengan manja, aku mencium bibir Naruto sekilas dan ku buat ciuman itu berbunyi.
Cih, menjijikkan bersikap seperti ini.
Cup~
"Tidak apa-apa, sayang." Balas Naruto lembut, bagus Naruto! Aktingmu luar biasa!
"Kenalkan dia kekasihku, Naruto Uzumaki." Ucap Sakura dengan nada bangga dan sombong, aku merasa tidak enak hati, apalagi aku tahu Naruto sudah mempunyai tunangan.
Tapi pilihanku? Tidak ada, tidak mungkin aku mengajak Sasuke, aku menghindarinya.
"Hallo." Sapa Naruto dengan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVISIT 《R》✔
Fanfiction《06》 END 21+ Sakura hampir di perkosa oleh ayah tirinya, ayah tirinya membalikkan fakta sehingga ibunya murka dan memindahkan dirinya keluar kota. Tidak sampai disitu, perpindahan sekolahnya malah membuatnya mengalami trauma sampai harus mengganti i...