04

2.9K 291 4
                                    

Sudah dua hari Sakura mengurung diri di apartemen, tidak memakan apapun hanya minum beberapa kali dan juga tidur. Kali ini Sakura menatap ragu pada ponselnya, berniat menelepon ibunya, namun Sakura ragu ibunya akan menjawabnya. Sakura berusaha mengambil napas dan menenangkan diri sendiri, lalu akhirnya memberanikan diri menelepon ibunya

Tut

Telepon Sakura tersambung, Sakura masih terdiam mendengar suara ibunya.

"Okaa-san." Panggil Sakura dengan ragu dan takut.

"Ternyata kau Sakura, ku pikir orang penting." Jawab Mebuki di seberang sana.

Deg!

'Orang penting? Berarti diriku tidak penting untuk okaa-san, bukan?' pikir Sakura meringis.

"Bagaimana kabar, kaa-san?" tanya Sakura berusaha tidak peduli pada ucapan ibuku sebelumnya.

"Kau meneleponku hanya untuk itu?" tanya balik Mebuki, aku mengangguk walaupun aku tahu ibu tidak bisa melihatnya.

"Mm ..., ya, apa tidak boleh?" tanpa disadari air mataku telah menetes kembali.

"Kaa-san sehat, kalau begitu sudah dulu. Kaa-san masih sibuk." Aku tersenyum miris mendengar perkataan ibuku.

"Tunggu, kaa-san! Jangan dimatikan dulu!" sahutku cepat saat ibu hampir memutuskan telepon.

"Kenapa?"

"Kaa-san, terima kasih telah melahirkanku, merawat aku. Aku selalu berharap kaa-san sehat dan selalu bahagia, kaa-san tidak perlu menghawatirkanku dan juga tidak usah memberikan uang untukku tiap bulan." Ucapku dengan senyum tulus yang tidak bisa kaa-san lihat.

Sementara Mebuki di sana mengernyit heran, anaknya ini seperti mengucapkan salam perpisahan. Mebuki segera mengenyahkan pemikiran tersebut.

"Baiklah." Ucap ibuku yang langsung mematikan sambungan telepon.

"Aku tidak berani untuk bunuh diri, kaa-san. Itu terlalu menakutkan bagiku! Aku akan menghilang dari kehidupan kaa-san, Ino, dan juga Sasuke." Gumamku berbicara pada diriku sendiri.

"Aku akan mengganti nama menjadi Haku, dan mewarnai rambutku." Ucapku sambil memegang rambutnya.

"Tidak! Mungkin aku harus memakai wig." Ucapku ketika terpikirkan bahwa rambutku sangat unik dan sangat disayangkan jika rusak.


Revisit



Tujuh Tahun kemudian

Sasuke berjalan masuk ke dalam lift dengan beberapa Staf eksekutif. Pintu lift akan tertutup namun high heels seorang wanita menghalanginya, Semua menatap high heels tidak terkecuali Sasuke, pintu lift terbuka kembali.

"Maaf, menganggu." Ucap Wanita dengan rambut hitam yang membungkuk lalu berjalan masuk ke dalam lift. Wanita itu ialah Sakura yang sekarang dikenal dengan nama Haku. Pintu lift tertutup, Sakura merapikan pakaiannya lewat kaca di lift. Ia kemudian tidak sengaja melihat pria di sampingnya, Sakura abai 'bukan siapa-siapa' pikirnya. Sakura kembali melihat pria itu, 'Tunggu' Sakura melirik pria di sampingnya. ITU, TERNYATA SASUKE!

Sakura yang terkejut kemudian mengeser badannya, 'Sasuke, Sasuke, untuk apa ia di sini?' pikir Sakura. Sakura terus menunduk, ketika lift terbuka ia segera keluar tanpa melihat lantai berapa.

"Hufft, syukurlah." Ujar Sakura yang akhirnya bisa menghela napas lega. Sakura menatap sekeliling, ternyata ia sekarang berada di lantai sebelas kurang sepuluh lantai lagi. Dengan langkah tergesa-gesa Sakura kemudian masuk lift kembali, hari ini ia telat memberikan laporan keuangan.

REVISIT 《R》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang