"..., dan pelaku yang baru diketahui adalah ..., Gaara."
"Gaara?" Sakura spontan bersuara, Sakura menggelengkan kepalanya, ia tidak percaya Gaara bisa melakukan hal tersebut pada mereka bertiga.
"Aku tidak percaya!" bantah Sakura dengan tegas, kesan pertama Sakura bertemu Gaara tujuh tahun lalu sangatlah baik, sangat tidak mungkin orang sebaik Gaara adalah pelakunya.
"Itu kebenaran Sakura," Sasuke sedikit kesal pada Sakura karena tidak mempercayainya.
Sakura menatap dalam pada onxy milik Sasuke, jika benar Gaara pelakunya, pastinya sekarang Ino sedang tidak baik-baik saja, apalagi Ino tengah mengandung.
"Bagaimana keadaan Ino dan Aikara?" tanya Sakura khawatir, sementara Sasuke memandang heran pada Sakura, mengapa yang terlintas di pikiran Sakura langsung Ino dan Aikara?
"Tidak tahu." Sasuke mengendikkan bahunya, ia belum berbuat apapun setelah mengetahui bahwa Gaara pelakunya.
"Aku ingin menemui Ino, kau pasti punya nomor Ino, 'kan?"
"Tidak." Balas singkat Sasuke, semenjak Ino menikah, Sasuke sama sekali tidak menghubunginya lagi.
Sakura merasa sedih, ia ingat bagaimana persahabatan antara Ino dan Sasuke, dan semua itu sekarang tinggal kenangan. Hubungan mereka benar-benar telah menjauh, seperti orang asing.
"Sakura,"
Mendengar suara dari orang yang baru masuk ke dalam ruangannya, membuat Sakura dan Sasuke menoleh, mereka berdua melihat Kizashi bersama dengan seorang pria yang terlihat seumuran dengan mereka.
"Tidak seharusnya calon pengantin berada di sini."
Sasuke mendengar dengan jelas sindiran dari Kizashi, Sasuke sudah dapat menebak, pasti Fugaku telah mengumumkan pernikahan dirinya dan Hanabi ke publik.
Kizashi berjalan mendekati Sakura di sisi yang kosong berseberangan dengan Sasuke.
Sakura yang sempat termenung, kemudian kembali memperhatikan Kizashi, ia tadi sempat memikirkan perkataan Kizashi kepada Sasuke, ia menduga bahwa Sasuke akan menikah.
"Sakura, kenalkan dia anak dari teman Tou-san. Kebetulan kami sedang menangani kasus yang sama, jadi Tou-san mengajaknya kemari. Siapa tahu kalian cocok dan bisa melanjutkan ke hubungan selanjutnya." Kizashi mengakhiri ucapannya dengan godaan.
Pria muda yang bersama Kizashi berinisiatif mengulurkan tangannya untuk bersalaman dan langsung direspon positif oleh Sakura.
Kedua bola mata Sasuke menatap tajam pada kedua tangan yang sedang bertautan.
"Sai Shimura, panggil saja Sai."
"Ha- Sakura Haruno." Sakura awalnya berniat memakai nama Haku, tapi melihat sang ayah ia tidak jadi menggunakannya, dan menghargai nama yang telah Kizashi berikan padanya ketika lahir ke dunia.
Tautan tangan tersebut kemudian terlepas, Sakura tersenyum simpul pada Sai.
"Sasuke ikut aku, kalian berdua berbincang saja dulu." Kizashi mendekati Sasuke, dan sebelum keluar dari ruangan, Kizashi menoleh pada Sakura dan Sai.
Sebelum mengikuti Kizashi keluar dari ruangan, Sasuke sempat menatap Sakura yang kebetulan sedang menatap dirinya juga. Tanpa mengucapkan apapun, Sasuke lalu berjalan keluar dari ruang rawat Sakura dan menutup pintunya.
Sakura sangat penasaran, dirinya melihat keseriusan pada raut wajah ayahnya. Sakura turun dari ranjang dan Sai seketika membantunya dengan menahan tubuh Sakura.
"Aku bisa sendiri, terima kasih, Sai." Ucap Sakura setelah turun dari ranjang, bersyukur ia sudah terlepas dari infus dan bisa leluasa mendekati pintu ruang rawatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVISIT 《R》✔
Fanfiction《06》 END 21+ Sakura hampir di perkosa oleh ayah tirinya, ayah tirinya membalikkan fakta sehingga ibunya murka dan memindahkan dirinya keluar kota. Tidak sampai disitu, perpindahan sekolahnya malah membuatnya mengalami trauma sampai harus mengganti i...