Seseorang menepuk bahu Jisoo, gadis itu mendongak dan menatap sosok itu. Ia adalah guru memasaknya di kursus hari ini, Lee Hyori.
"Kenapa kau tak melanjutkan tugasmu, apa kau sedang kurang sehat?" tanyanya. Ia melihat Jisoo duduk dengan wajah lesu, mungkin saja gadis itu tiba-tiba sakit.
"Ti-tidak Hyori-ssaem," jawab Jisoo. Ia berdiri dari bangku yang diduduki.
"Kau harus menyelesaikan masakanmu, atau kau tidak bisa pulang," pinta Hyori. Jisoo hanya mengangguk, kemudian ia kembali berjalan ke mejanya untuk menyelesaikan onigirinya.
Beberapa saat kemudian tiba waktunya Hyori menilai masakan Jisoo, wanita paru baya itu mengambil satu onigiri buatan Jisoo. Sesaat setelah merasakannya, ia tersenyum.
"Teksturnya bagus dan menempel dengan baik. Tapi sepertinya kau perlu menambahkan garam lagi," ucap Hyori memberikan saran. Jisoo membungkukkan badannya. Ia senang karna mendapat penilaian yang bagus hari ini, setidaknya ini bisa membuat mood-nya sedikit naik.
Setelah kelas selesai, Jisoo keluar dari gedung kursus. Di lobby sudah ada mobil milik sang ibu yang menunggunya di sana.
"Bagaimana kelas hari ini?" tanya Sandara pada sang putri. Jisoo menenteng sebuah kotak berisi masakannya, kemudian ia menunjukkannya pada sang ibu.
"Hari ini kami membuat onigiri, mama mau coba?" tanya Jisoo. Sandara mengangguk kemudian mengambil satu onigiri dan memakannya.
"Wahh... Enak sekali masakan putri mama." —Sandara melahapnya dengan gembira, "Oh ya, apa kau juga akan memberikannya pada Mino?" tanyanya.
Raut wajah Jisoo berubah, gadis itu menunduk. Sedangkan Sandara yang mulai menyalakan mesin mobil pun tak sempat memperhatikan gelagat sang putri.
"Kurasa Mino-oppa sibuk, jadi kurasa kami tak bisa bertemu," jawab Jisoo.
"Um... Benar." Dara mengangguk.
"Bagaimana kalau berikan sisanya pada papa?" tanya Jisoo.
"Ide bagus, tapi papamu tak suka makan malam. Mungkin kau bisa menyimpannya di lemari makanan dan memanaskannya besok pagi untuk sarapan," jawab Sandara sambil fokus mengemudi.
"Baik, ma."
Sesampainya di rumah, Jisoo segera meletakkan kotak makan berisi onigiri itu di lemari makanan. Kemudian Jisoo segera bergegas menuju kamarnya. Ia masuk dan mengunci pintu. Gadis itu berjalan malas dan merangkak ke atas ranjangnya. Tangannya merogoh tas kecil yang sedari tadi ia tenteng. Ia mengecek ponselnya. Tapi, lagi-lagi tak ada pesan masuk.
"Tidak apa-apa, aku akan menunggu pesan masuk," gumam Jisoo sembari memandangi layar ponselnya.
Drrrttt~ drrrtttt~~
Ponselnya berdering, gadis itu segera mengeceknya. Terdapat satu pesan masuk di sana, dengan tak sabar Jisoo membuka pesan itu. Wajah yang semula bersemu itu kini kembali masam. Bukan pesan dari Mino yang ia dapatkan, melainkan dari grup kursus memasaknya. Gadis itu kini memutuskan untuk membisukan notifikasi grup agar tak mendapatkan dering yang salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hectic [END]
RomansaBagaimana caranya menjadi prioritas? Jisoo - Mino rugseyo ©2020