"Tidak mau!" lanjut Jisoo yang masih asyik memainkan ponselnya. Pria di depannya menghela napas pelan. Ia membuka laci meja kerja, kemudian mengambil sebuah coklat yang diletakkan di sana. Jisoo yang mulanya asyik duduk di kursi kebesaran sang pria, kini melirik pada benda berbentuk persegi yang sudah pasti manis itu. Pria di depannya mengacungkan coklat tersebut di depan wajah Jisoo.
"Tidak mau!" ujarnya lagi sembari menggeleng.
Baiklah, pria itu --Mino-- menyerah kali ini. Ia berjongkok di depan sang gadis sembari menopang dagu. "Lalu, maunya apa?"
Jisoo melirik Mino sekilas. Ia hampir saja tersenyum, namun ditahan. Hari ini Jisoo ingin merajuk. Ia tak menjawab, hanya kembali memainkan game di ponselnya. Ia juga tak mau pindah duduk. Biar saja ia duduk di kursi kerja Mino. Gadis itu hanya ingin sang tunangan melupakan kegilaannya dengan pekerjaan.
Kkrrrrr!
Mino melirik ke arah Jisoo sembari tersenyum. Si gadis ini memegangi perutnya yang baru saja berbunyi.
"Dasar, perut tak tahu aturan!" protesnya seolah perutnya tahu akan makiannya.
Mino tertawa pelan. "Ayo makan siang dulu," ajaknya.
Seketika Jisoo menoleh, menampakkan senyum lebar yang begitu manis. "Baiklah, jika kau memaksa," —Jisoo merentangkan tangannya, "gendong!"
Mino menggeleng keheranan. Namun, dengan senang hati ia berjongkok menunggu sang gadis naik ke punggungnya.
Setelahnya, Mino membawa Jisoo keluar dari ruangan Presdir. Tak peduli meski para staff dan karyawan perusahaan melihat. Hal itu sudah menjadi keseharian mereka.
♡♡♡
Memiliki tunangan yang super sibuk, harus membuat Jisoo memutar otak agar dirinya juga dijadikan prioritas.
Bagaimana cara Jisoo agar selalu diperhatikan oleh Mino?
♡♡♡
Ini yang aku janjikan kemarin. Huhuhu..
Semoga ga cringe aja.
Vote + comment plsPublish, 25 April 2020
©rugseyo
KAMU SEDANG MEMBACA
Hectic [END]
RomanceBagaimana caranya menjadi prioritas? Jisoo - Mino rugseyo ©2020