25 •Angel or Devil

89 14 2
                                    

Sorry telat! Jaringan nya mirip yeontan.

Kemaleman ya up nya?

Ada yg baca kah?

Happy reading!

***

Disinilah mereka sekarang, diruangan serba putih dengan didominasi bau obat-obatan disekitarnya.

Setelah mendengar kabar bahwa Mark drop hingga dirawat di Rumah Sakit mereka langsung pergi menuju kemari. Bahkan soobin mengendarai mobil nya seperti orang kesetanan tadi.

Soobin menatap sendu kearah Mark yg terbaring lemah dengan infus ditangannya. Sungguh rasanya ia tidak tega melihat mark yg lemah seperti ini.

Ini memang bukan pertama kali, tapi setau nya mark sudah mulai pulih dari sakitnya dan hanya tinggal check up rutin. Apa dia melewatkan check up lagi?

Arin pun tak kalah cemas, ia betah duduk disamping mark, menunggu pria itu siuman.

Jangan tanya apa soobin cemburu, karna ini bukan waktu yg tepat baginya untuk memikirkan hal itu. Otaknya dipenuhi dengan Mark saat ini.

Tak lama kemudian beomgyu masuk ke ruangan itu setelah menemui dokter yg memeriksa mark. Beomgyu menjadi wali mark karna ia yg menemukan pria itu pingsan diteras rumah, sepertinya saat itu mark berniat main kerumahnya.

"Gimana gyu?"tanya soobin cepat menghampirinya.

Beomgyu tersenyum tenang, "Dia cuma kecapean sama lupa minum obat, jadinya drop deh. Tapi baik-baik aja kok, kata dokter besok juga udh boleh pulang"jelasnya, soobin pun menghela nafas lega mendengarnya.

"Eungh"

Mendengar lenguhan mark, soobin langsung mendekat, berdiri disamping arin yg duduk di kursi samping bankar.

"Hyung"

Mark mengerjap, matanya menangkap arin yg duduk disampingnya dengan tatapan cemas, seketika bibirnya pun menarik sebuah senyuman.

"Arin"gumamnya menatap gadis itu dengan senyum lemah.

"Apa yg sakit ka? Kaka mau minum?"

Mark mengangguk mengiyakan, dengan sigap arin mengambil air di nakas lalu membantu mark minum.

Soobin hanya diam menyaksikan, walaupun pikirannya penuh dengan kata marah dan cemburu tapi ia harus mengenyahkan semua itu. Disaat seperti ini mark memang butuh orang yg disayanginya.

Tiba-tiba soobin merasakan usapan dipunggung nya. Ia menoleh kesamping, ternyata beomgyu yg melakukan nya, bahkan bocah itu sekarang tersenyum manis padanya.

"Hyung yang sabar, jangan ngamuk ya apalagi bunuh diri."kata beomgyu membuat soobin memaksakan senyumnya.

"Coba ulangin, tangan gue udh siap mukulin lo"

***

Malam ini soobin yang menjaga mark, sedari tadi keduanya saling diam dengan pikirannya masing-masing.

"Hyung"panggil soobin memecah keheningan.

Mark menoleh kearah soobin yg duduk disofa kamar inap nya.

"Hm?"

"Mianhae Hyung, gue suka sama arin dan kami udh resmi pacaran sejak bulan lalu"kata soobin menundukkan kepalanya.

Melihat itu Mark tersenyum kecil, "Gue udah tau".

Sontak soobin mendongak terkejut, ia menatap mark dengan perasaan bersalah nya. "Hyung... Sejak kapan? Hyung pasti marah banget sama gue, mianhae hyung... I'm really sorry".

Mark melebarkan senyumnya, ia menggerakkan tangannya mengode soobin untuk mendekat.

Soobin pun menghampirinya, duduk dikursi samping bankar, "hyung..."

Tangan mark terangkat mengacak puncak kepalanya, yang lagi-lagi membuat soobin terkejut, ia kira mark akan memukulnya.

"Kalau kalian saling mencintai yaa gapapa, mencintai ngga harus memiliki, kan?"kata mark.

Mark mengalihkan pandangannya kedepan, menerawang apa saja yang ia lakukan demi arin sejak dulu. Tapi ia tidak menemukan apa-apa selain kepayahannya dalam menyatakan perasaannya. Ia terlalu menutupi rasa ini sejak awal.

"Lagipula, salah gue yang nutupin perasaan ini dari dulu, harusnya gue ungkapin lebih awal kayak yang lo lakuin sekarang. Disini gue yang salah karna kurang gentle untuk dapetin cewe."lanjutnya.

Soobin diam terpaku mendengar kata-kata mark, ia merasa jahat telah merebut cinta pertama mark, yaa walaupun mereka tidak jadian tapi Arin adalah wanita pertama yang mengambil hati mark.

"Hyung, sekali lagi gue minta maaf, gue udah jahat banget sama lo", mata soobin bahkan memancarkan perasaan bersalah yg amat mendalam saat mengucapkan nya.

Mark malah terkekeh pelan, ia menarik soobin kedalam dekapannya. " It's okay brother, kalau kalian happy I'm already happy also"

"Gomawo hyung"

***






"Apa ini ga terlalu beresiko buat lo?"

Pria itu menggeleng pasti, "Gue udah sehat banget, bahkan udah ga perlu check up lagi sebenernya"

"Tapi efek obat ini apa? Nanti lo mati gimana?"

Pria itu menoyor kepala temannya kencang, "Lo pikir aja masa gue sukarela mati demi lo dapetin arin, bodoh banget sih lo"

Yuta, pria itu hanya cengengesan lalu menatap temannya dengan senyuman merekah.

"Thanks banget udah mau bantu gue, gue akan jalankan semua ini senatural mungkin--

--Mark."

***

Wadidaw!

Benerkan double up!

Dahlah mau tdr

Btw ini ngetiknya smbil lirik-lirik pintu kamar, tkt ketauan begadang.

ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ

Jaa matane!

Voteu juseyoo!

•김자흐라•

Hidden Taste |Choi Soobin END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang