28 •Fake smile

80 17 2
                                    

Mulmed↑↑
Saya berterima kasih kepada tuan boneka yang telah memisahkan mereka. Hwhw

Kenapa soobin menggemoykan?

Karna dia jodoh saya:')

Jangan lupa vote kawan!

***

"Jadi selama ini lo cuma manfaatin gue demi niat busuk lo?"yuta berdecih pelan, sungguh, ia muak.

Mark malah tertawa terbahak, "Lo baru nyadar? Paboya!"

"Licik banget ternyata. Semua bukti ada di gue, apa harus gue bongkar semua ke Arin?"ancam Yuta, melihat perubahan ekspresi Mark, ia meneguk saliva nya payah. Wajah mark jadi menyeramkan.

"Lo berani? Silahkan aja, tapi jangan kaget kalau lo malah dipenjara"ucap mark santai.

Yuta mengerutkan keningnya tak faham, "Penjara? Maksud lo apa?"

Mark menarik sudut bibirnya, "Lo yang suntikin obat itu ke gue, masa gue yang salah? Sedangkan yang melakukan percobaan pembunuhan itu lo"

Yuta mengetatkan rahangnya, hampir saja kepalan tangannya mengenai kepala mark jika saja pria itu tidak menghindar.

"Sial!"umpat yuta keras lalu pergi dari ruangan mark dengan membanting pintunya.

Mark menghela nafasnya lega, akhirnya ia bisa bernafas dengan benar. Karna tadi hampir saja pipinya lebam jika tidak secepatnya menghindar.

"Huft! Lo selamet mark"gumamnya menatap pintu yg hampir retak gara-gara yuta.

"Yuta udah pergi. Gimana kabarnya rencana gue kalo dia udah keluar duluan. Hufh!"keluhnya mengacak asal rambutnya.

Ia harus merencanakan sesuatu, lagi.

***



Menatap kosong balkon kamarnya, hanya itu yang dilakukan soobin sejak tadi.

Pikirannya berkecamuk, mulai dari sifat mark yang tidak terduga, menjauhnya arin darinya, bahkan skripsi nya yg belum rampung karna masih banyak revisi yg harus ia lakukan.

Iya, tahun ini adalah tahun terakhirnya, untung saja ia mengerjakannya dibantu yeonjun, jika tidak, mungkin ia tengah mengejar-ngejar skripsinya saat ini.

Belum lagi perkataan ayahnya yang tiba-tiba. Terlalu tiba-tiba.

"Appa mau kamu yang urus perusahaan di Amerika setelah kamu lulus nanti"

"Harus aku?"

"Kamu tau beomgyu belum lulus"

"Tapi kenapa aku? Bukannya udah ada orang kepercayaan appa disana?"

"Appa mau kamu yang pegang, memang nya salah?"

"Ta-tapi--"

"Memang itu tujuan kamu kuliah kan? Meneruskan perusahaan Appa. Toh kamu bisa sekalian S2 disana. Appa percaya sama kamu Soobin"

Apakah pergi adalah jalan terbaik baginya saat ini? Jika iya, maka soobin akan menerima permintaan ayahnya.

Namun bagaimana dengan hubungannya dengan Arin? Astaga!

"Huft! Cape jadi manusia, mending jadi umbi-umbian ajalah"keluhnya mengacak rambutnya frustasi.

"Hyung!!"

Soobin menoleh malas pada adiknya dipintu, ia hanya menaikkan alisnya bertanya.

"Kalau mau bunuh diri bilang-bilang ya, nanti gue bantu"ucapnya tersenyum manis.

Hidden Taste |Choi Soobin END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang