27 •Disappointed

82 20 4
                                    

Style Mc mubank hari ini di mulmed↑


Happy reading kawan!

***


Tak sesuai ekspektasi, ternyata pingsannya mark berlangsung lumayan lama. Ini adalah salahnya yg lupa untuk meminum obat sebelum cairan suntik itu mengenai tubuhnya.

Kata Arin, dokter menyarankan untuk kembali dirawat beberapa Minggu untuk memulihkan kondisi nya yg memburuk sejak saat itu.

Karna cairan suntik itu termasuk obat keras yg cukup merusak ginjal nya yg hampir pulih, akibatnya ia hampir dioperasi kembali jika tidak secepatnya ditangani.

Pria bermarga Lee ini memang memiliki masalah pada ginjal. Ginjal kanan miliknya adalah milik mendiang ibunya yang rela mati demi hidupnya. Namun ginjal itu sulit beradaptasi dengan tubuhnya, hingga ia harus check up rutin demi memulihkan kondisi nya.

Selama hampir tiga minggu Arin selalu datang untuk menjaganya. Sejak pingsan hingga ia sadar hanya Arin dan Yuta yg ada untuk nya.

Soobin? Arin selalu menghindari pembahasan tentang soobin. Yuta bilang Soobin selalu datang setelah Arin pulang, sayangnya itu adalah jam tidur mark sehingga mereka tidak bertemu.

Sedih? Tentu tidak, malah mark senang.

Baru kali ini Mark rasanya betah untuk berlama-lama sakit. Ia tidak ingin sembuh dengan cepat, ia juga sering menunda makan dan membuang obatnya hanya agar sakit nya menjadi lebih lama.

Rasa sakitnya? Persetan dengan semua itu, semua nyeri dibagian perutnya dapat hilang hanya dengan senyum Arin setiap harinya. Bahkan ia bisa modus agar arin mengelus perutnya.

Seperti saat ini, arin mengelus lembut perutnya yang ia keluhkan tadi.

"Ka mark jangan skip minum obat lagi ya, kan jadi sakit lagi perut nya"ujar Arin dengan tangan masih bergerak diatas perutnya yg tertutup baju pasien.

Mark tersenyum manis, tatapannya tak pernah beralih dari wajah arin. Arin kan jadi bingung.

"Kak? Kenapa sih liatin mulu? Ada yang aneh di wajah arin?"tanyanya.

Mark mengerutkan keningnya, "iya ada yg aneh, aneh banget malah. Masa wajah kamu ngga ada jeleknya sih?"

Arin terkekeh geli mendengarnya, gombalan mark selalu garing menurutnya. "Skip ah, garing"

Bibir mark mengerucut sebal, kenapa gadis didepannya tidak pernah baper? Ia ingin pipi itu bersemu karna rayuannya, tapi itu tidak terjadi.

Arin berdiri dari duduknya, lengannya langsung ditahan oleh mark. "Mau kemana?"tanya nya cepat.

Arin memperlihatkan angka dijam tangannya yg menunjukkan bahwa sudah memasuki waktu tidurnya mark.

"Kak mark tidur ya, besok aku kesini lagi sepulang dari kampus"

Mark mengangguk malas, "Yaudah, kamu hati-hati ya pulangnya, aku telfon yuta dulu buat jemput kamu"

Gadis itu sontak menggeleng cepat, sudah terlalu sering ia diantar jemput oleh mantannya itu dengan alasan disuruh mark.

"Gausah kak, aku bisa pulang sendiri"

Mark mengangguk, ia mengambil ponselnya menelpon seseorang disana. "Yuta, jemput Arin"ucapnya lalu menutup panggilan.

Menghela nafasnya panjang, arin hanya bisa tersenyum menanggapinya, apa boleh buat?

"Aku tunggu di bawah aja ya"ucapnya diangguki mark.

Arin tersenyum menenangkan kemudian keluar dari ruang rawat Mark.

Kakinya melangkah di koridor RS yang mulai sepi, ia mempercepat langkahnya sampai sebuah tangan menahan lengannya.

Ia berbalik, maniknya menemukan sosok yg membuatnya kecewa sekaligus rindu karna ia selalu menghindar dari orang itu.

"Arin?Mau sampai kapan kita kayak gini?"

Menunduk, Arin tidak tau apa yg harus ia katakan, dengan menatap mata teduh itu saja pertahanannya mulai runtuh.

"Aku nggak tau, soobin"lirihnya pelan.

Soobin, pria itu menarik tangannya, mendekapnya erat hingga ia bisa mendengar detakan jantung soobin yang tidak normal, sama seperti miliknya.

Arin tidak munafik, ia juga merindukan soobin bahkan diam-diam ia selalu menanyakan kabar pria itu pada beomgyu, tentu saja beomgyu dipaksa diam.

Tangan soobin mengelus rambut arin yg dibiarkan tergerai indah, "Kamu jangan menghindar lagi, aku mau jelasin semuanya. Dan kamu harus dengerin aku, percaya sama aku rin"katanya.

Tiba-tiba pelukan itu dilepas paksa oleh seseorang.

Yuta, ia menarik lengan arin hingga pelukan mereka terlepas.

"Jangan mau sama orang yang menghalalkan segala cara untuk memiliki perempuan, rin"kata yuta, maniknya beradu tajam dengan soobin.

"Jangan ikut campur urusan orang, mending lo pergi"soobin menarik tangan arin yg bebas untuk ia genggam.

Yuta tersenyum miring, ia menyentak genggaman mereka hingga terlepas, lagi.

"Ngga guna ngomong sama lo. Mark aja lo celakain apalagi gue yang bukan siapa-siapa lo, kan?"ia terkekeh remeh, lalu menarik arin pergi dari sana.

Soobin menatap tajam keduanya yg perlahan menghilang diujung koridor. Tidak, ia tidak sepenuhnya marah pada Arin, hanya saja ia kecewa.

Bungkamnya Arin seakan membenarkan perkataan pria tadi tentangnya. Apalagi gadisnya menurut saja saat ditarik pergi.

Pandangannya berubah sendu, apa semua ini akan berakhir begitu saja?

"Kenapa kebahagiaan ini cuma sesaat?"

***




"Makasih"

Yuta memandang gadis itu bingung, sejak tadi Arin hanya diam. Entah apa yg gadis itu pikirkan. Tapi ia sudah terbiasa dengan sikap Arin yg dingin terhadapnya.

Padahal jika bersama mark ia banyak tersenyum.

"Rin, apa kita ngga bisa kayak dulu? Seenggaknya temenan gitu"ucap yuta.

Arin hanya diam, mendengus pelan lalu mulai menatapnya.

"Jagain kak mark, pastiin dia makan habis itu minum obat. Jangan sampe dia skip obatnya lagi. Oh iya, gelas air dinakas jangan sampe kosong, dia suka kebangun pengen minum"kata arin kemudian membuka pintu mobil, beranjak kerumahnya tanpa mengatakan apapun lagi untuknya.

Yuta menghela nafasnya kasar, mengepalkan tangannya lantas memukul dashboardnya kuat.

"Lee Mark sialan. Bisa-bisanya gue baru sadar."

Sekarang ia faham kenapa mark rela melakukan semua ini.

Bukan, bukan untuk mendekatkan Yuta dengan Arin. Melainkan dirinya sendiri.

Bodoh, dia hanya dimanfaatkan oleh Mark.

***











Haha! Yuta paboya!

Btw, mau cerita dikit sih.

Aku tuh suka insecure kalo liat karya orang lain yang bagus-bagus dan lebih terkonsep. Jadi gaada mood nulis gitu;)

Dan book ini dulu sempat di unpublish, selain karena ide mentok yaa karna ngga pede aja sama alurnya.

Tapi sekarang mah bakal sering² ilangin kebiasaan insecure deh:")

Karna katanya bahaya buat psikologis:v

Jangan dicontoh ya kawan😭

Ga boleh sering-sering insecure! Ga baik!

Today we survive! Love Yourself 💜

Love Myself 💜

Voteu juseyoo★

Semangat puasanya!

See You!!

Ig:@choisooismine

Hidden Taste |Choi Soobin END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang