Tok tok tok
"Permisi pak Chanyeol"
Arin memasuki ruangan kosong itu perlahan, bukan karna takut tapi karna bingung mengapa ruangan dosennya ini begitu--
Kotor?
Iya! Kotor! Lihat saja bungkus snack yang berserakan dilantai bahkan remehan kripik berceceran dibawah sofa dan meja.
Ia sangat tidak menyangka dosennya sejorok ini.
Kaki nya melangkah pelan menuju meja Pak Ceye sambil melihat-lihat koleksi gambar di dindingnya.
"Padahal dia orangnya kalem, tapi kok sejorok ini ya"monolognya sambil menatap sekitar.
Ruangan yang cukup luas itu memang tak ada penghuninya namun ia harus mengumpulkan makalahnya sekarang juga sebelum ia kelupaan.
Setelah meletakkannya ia segera berbalik tetapi--
Dug!
"Awwsh"
Arin mengusap dahinya pelan lalu mendongak melihat seseorang yang dada bidangnya ia tabrak barusan.
"Lo-lo ngapain"gugupnya karna posisinya yang terlalu dekat, lagipula sejak kapan pria ini didepannya?
Soobin, pria itu bergidik acuh lalu melangkah mendekati nya, ia semakin maju membuat arin terhimpit meja.
Arin melotot kearahnya"Heh mau ngapain lo"
Soobin tersenyum miring lalu menunduk perlahan mendekati wajah arin yang sudah memerah dibuatnya.
"Soo--bin"gumam arin pelan lalu memejamkan matanya erat.
Ruangan ini sepi, tak akan ada yang melihat jika mereka...
Ah! Apakah akan berakhir seperti didrama? Sungguh! Arin tidak siap tapi ia juga penasaran.
Astaga Arin! Sadarlah!
Sreekk
Soobin meletakkan plastik ditangannya ke meja dibelakang arin dan kembali berdiri tegak.
"Kenapa merem?"tanyanya polos.
Arin membuka matanya lalu bernafas lega, ia pikir first kiss nya akan melayang hari ini.
"Lo ngapain sih tadi deket-deket gitu!"omelnya membuat dahi soobin berkerut.
Mengapa Arin tiba-tiba marah?
"Lah lo yang ngapain disitu? Lagian lo juga ngapain disini"sahut soobin santai
Arin mendengus kesal, kenapa orang ini malah balik bertanya. Menyebalkan sekali.
"Gu--"
Ucapannya terhenti saat soobin kembali mendekat lalu menghimpitnya dengan kedua tangannya yang bertumpu pada meja.
Wajah keduanya sangat dekat bahkan nafas keduanya saling beradu saat ini.
Mata keduanya bertemu, soobin menghiraukan jantungnya yang berdetak cepat ia larut dalam wajah cantik arin.
Mata yang indah, hidung yang tidak terlalu mancung namun terlihat imut diwajah gadis itu, pipi yang merah merona alami dan jangan lupakan bibir tipis berlapis lipgloss itu yg membuat nya mati-matian menahan untuk mengecupnya.
Ia meniup wajah Arin masih dengan posisi tadi. Mata arin mengerjap lucu membuat ia mengulum senyumnya gemas.
Bagaimana caranya ia melupakan gadis yang hampir membuatnya gila ini?
"Ngarep gue cium, hm?"tanyanya pelan dan direspon mata melotot Arin yang malah terlihat lucu dimatanya.
"Ngga lah!"Arin menggeleng cepat bahkan karna jarak mereka yg dekat hidung mereka jadi bersentuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Taste |Choi Soobin END✓
Fanfic'Rasa ini sengaja tak ku ungkapkan agar tidak ada hati yang tersakiti. Termasuk hatiku sendiri' Start:23 August 2020 Republish:13 February 2021 Finish: 11 July 2021 Highest rank: 🏅#1 'Arin' /1,12k cerita /10Apr2021 🏅#2 'markarin /39 cerita /01Mei2...