Hidden Taste |Choi Soobin END✓

11 •Gara-gara foto?

Happy reading!

"SOOBIN HYUNG!"

Soobin menatap malas pemilik suara menggelegar itu, ia baru turun dari mobil dan langsung disambut suara indah hyuka.

"Waeyo?"

Hyuka menyodorkan ponselnya tepat didepan wajah soobin "Liat nih! Liat! Gila! Viral cuy!"

Soobin memundurkan wajahnya lalu mengambil ponsel hyuka. Ia menatap terkejut kearah foto didepannya.

"I-ini?"

Hyuka memukul pundak soobin kencang dan menatapnya dengan tatapan menggoda.

"Mentang-mentang cari duit cium anak orang sembarangan. Minta dibunuh sama Lucas hyung?"ujar hyuka.

Soobin meringis pelan dibuatnya, bukan hanya karna pukulan dipundaknya tapi juga karna foto diponsel hyuka yg menampilkan gambarnya bersama arin seperti sedang berciuman.

Padahal kan ngga kena. Iya sih hampir, tapi ngga kena kan?

Foto itu diambil dari luar ruangan dan hanya menampakkan punggungnya yg menutupi tubuh arin namun tidak dengan wajahnya. Sebenarnya siapa yang memotret ini?

Masa Pak Baekhyun?

"Lo dapet dari mana?"tanya soobin.

Hyuka mengambil kembali ponselnya lalu menunjukkan grup bernama 'Pakar Gibah Kampus' yg berisikan ciwi-ciwi penggosip handal dikampusnya.

"Siapa yang share?"tanya soobin lagi. Kali ini dengan tatapan datarnya.

Hyuka menggeleng polos "Lah mana saya tau, kayaknya yg share udah ngapus duluan pesannya tapi udh keburu keunduh sama temen-temen digrup"

Soobin mengacak rambutnya gusar "Ini salah paham, gue sama sekali ngga ngapa-ngapain sama arin"jelasnya

Hyuka menatapnya bingung "Itu ada buktinya bin, jelas banget difoto itu lo kissing ama--"

"Bodo Amat! Terserah lo mau percaya atau ngga!"potong soobin lalu pergi meninggalkan hyuka yg menatapnya heran.

Soobin berjalan cepat menuju kelasnya, ia kesal tapi juga resah, jika fansnya dikampus tau pasti arin akan terkena masalah.

Bukan bermaksud sombong, tapi soobin termasuk most wanted dikampus ini, yaa walaupun tidak sefamous Lucas si playboy cap kaki lima.

Langkah soobin terhenti saat melewati lorong mading yang ramai bahkan tidak menerapkan social distancing.

Monmaap bin, disini ngga ada Corona.

Ia berjalan mundur dan mendekati kerumunan itu, ia menepuk pundak perempuan yang terlihat gelisah didepan nya. Sepertinya perempuan itu ingin menerobos kerumunan.

"Eh?"

Perempuan itu berbalik "Soobin? Soobin soobin you know soobin? You're in trouble now! " Soodam langsung menarik soobin untuk ikut menerobos kerumunan bersama nya.

"Eh? apaan si lo tarik-tarik gue gini"kesalnya melepas tangan soodam.

Gadis berstatus pacar sahabatnya itu menatapnya nyalang "Heh! Ini gara-gara lo ya! Jadi lo harus tanggung jawab!"

Soobin mengerutkan keningnya bingung, apa salahnya? Tanggung jawab apa?

"Aneh lo"soobin hendak berbalik tetapi dengan cepat kerah kemejanya ditarik oleh soodam.

"Amjim woy! Kecekek njir!"

"Ga denger! Gw pake kacamata"

Soodam tetap menarik kerah kemeja soobin menuju pusat kerumunan dengan menerobos paksa orang-orang disana, ia tidak perduli banyak yang memaki, asalkan ia dapat masuk menuju inti kerumunan.