18 •Run away

89 22 3
                                    

Mana ada aku cuek.

Apalagi ga mikirin soobin.

Tiap pagi malam ku slalu

Memikirkan Soobin~

***

Soobin mengusak rambutnya frustasi, tugasnya sangat menumpuk, ia juga belum belajar untuk ujiannya senin depan, belum lagi tentang Arin yang menggantungkan perasaannya.

Iya. Sudah hampir seminggu ini Soobin uring-uringan mencari Arin yang selalu bisa menghindar darinya, padahal ia sudah bilang Arin bisa 'menolak' daripada menggantungkan nya seperti ini.

Karna jika Arin menolaknya setelah menunggu lama seperti ini pasti akan sangat terasa acara patah hatinya.

Iya kan?

"Hyung!!"teriak beomgyu masuk kedalam kamarnya.

Biasalah, generasi Akhlaq Eopseo tidak membiasakan mengetuk pintu sebelum masuk kamar orang lain.

"Kumpul yuu main sama temen-temen! Bosen akutuuu"ujarnya menekan kedua pipi Soobin lalu memainkannya. Beomgyu memang hobi menyiksa.

"Lwehpwahs!"kesal Soobin.

Beomgyu menjauhkan tangannya, ia mengerucutkan bibirnya sebal, kelinci ini menjadi sensitif sejak digantung perasaannya oleh arin.

"Iyadeh yang lagi digantung mah beda, kerjaannya galau doang sama hibernasi"ucapnya mendapat tatapan tajam dari Soobin.

Takut? Tentu tidak.

"Ga usah sok-sokan melotot gitu! Mata segaris aja belagu banget lo"balasnya.

Soobin hanya bisa mendengus kesal, ia benar-benar tidak bisa mengatur emosi nya jika lawannya adalah beomgyu.

"Pergi sana! Dunia lo bukan disini!"usirnya

"Pirgi sini! Diniyi li bikin di--"

"Beomgyu-yaa!!!!"

"Nee! Soobinie Pabo-yaa!"balasnya lalu berlari menghindari amukan kelinci yang sedang galau.

"Hufftt"

Soobin menghela nafas panjang, ia bangun berjalan keluar dengan kunci mobil ditangannya. Mungkin dengan sedikit udara segar akan membuat pikirannya lebih baik.

Memasuki mobilnya ia melotot kaget melihat beomgyu yang sudah duduk manis disamping kemudi. Sejak kapan bocah itu disana?

"Ngapain lo?"

Beomgyu menoleh acuh, lalu kembali menatap ponselnya. "Numpang Wi-Fi" ucap sekenanya.

Soobin menggeleng pelan, alasannya sangat tidak bermutu.

Ia duduk dikemudi menjalankan mobilnya entah kemana ia juga tidak tau, niatnya memang hanya ingin berkendara mencari udara segar.

"Ahjusshi, belok ke arah danau ya." Beomgyu menepuk pundak soobin.

Mendengus malas, soobin menoyor kepala bocah itu. "Lo pikir gue sopir!"sentaknya.

Beomgyu mengusap kepala yg terpentok pintu mobil dengan dramatis "Aduh! Durhaka lo sama manusia ganteng nan imut kayak gue ini!"soobin mengacuhkannya.

"Intinya kita ke danau ya, udah lama kita ngga kesana. Udahlah iya aja, lo juga ngga tau mau kemana kan"cerocos Beomgyu kesal.

Mengangguk, soobin menjalankan mobilnya menuju danau, setelah dipikir-pikir mungkin ia bisa menjernihkan pikiran disana.

***

"Tau ngga?"

Soobin menoleh, dahinya menyerinyit saat Beomgyu tak juga meneruskan kalimatnya.
"Tau apaan"tanyanya.

Hidden Taste |Choi Soobin END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang