[Hi, happy reading]
Yang dilakukan Devinta Malam ini adalah telungkup di sofa panjang dengan kaki menendang-nendang di udara. Seperti hari-hari sebelumnya ia hanya seorang diri saja di rumah.
"Selesai," ucapnya ketika berhasil memberi tanda silang pada tanggal hari ini. Sudah tiga minggu berlalu sejak latihan perdana LKBB. Artinya, minggu depan pelaksanaan kegiatan akan berlangsung.
Kemarin ia sudah memberi tahu mamanya tentang perlombaan yang akan diikutinya. Beliau berjanji akan datang. Berharap, kali ini mamanya tidak akan ingkar janji.
Devinta bangkit dari posisinya, ia menaruh kalender mini di sembarang tempat kemudian berjalan menuju dapur berniat membuat secangkir teh hangat.
Diambilnya teko listrik stainless dan toples Teppurwaye persegi panjang berwarna ungu yang berada di lemari gantung.
Setelah air di dalam teko terisi setengah, Devinta mencolok steker di stop kontak. Selama menunggu air mendidih, ia menyiapkan cangkir lalu memasukkan satu setengah sendok teh gula pasir dan satu kantong teh.
Adanya uap yang muncul dari teko tersebut menandakan air telah mendidih. Dituangkannya ke dalam cangkir. Lalu, membawanya dan juga toples tadi ke ruang keluarga.
Dirinya cukup kecewa ketika mendapati toples yang berisikan gabin ternyata sudah berjamur. Devinta memang jarang ngemil di rumah.
Hanya minum teh saja? Itu tidak mungkin, karena tidak nikhmat. Maka, ia mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Rio. Letak rumah lelaki itu memang bersebelahan dengan warung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin : Antara Kau Dan Dia 💌
Novela Juvenil[ Warning!!! Banyak jumpscare dan ngik ngik ngok nya ] ... Devinta menyukai kakak kelasnya selama tiga tahun lamanya, yang saat itu ia masih duduk di bangku pertama jenjang SMP. Pertemuan yang sering terjadi di antara keduanya membuat Devinta berad...