Masa SMP

13 12 0
                                        

Selang beberapa tahun kemudian, semua anak-anak itu sudah memasuki tahap remaja dimana menurut psikologi yaitu masa nakalnya seorang anak. Kini Adhara duduk di bangku kelas 7 SMP sama seperti Elmeira, sedangkan kakak-kakak mereka duduk di bangku kelas 10 SMA.

Mereka beda jenjang sekolah namun sekolah mereka saling berdekatan. SMP mereka di SMP Negeri 2 Bandung sedangkan SMA kakak mereka di SMA Negeri 3 Bandung.

Di SMP Negeri 2 Bandung...

"Dhara kamu duduk sampingku aja ya" ucap El dengan menepuk-nepuk pundak Adhara.

"Ok El aku duduk sampingmu, tapi jangan duduk di belakang ya" pinta Adhara.

"Yaudah kita duduk di...."

"Disini" ucap El dengan menggebrak meja pelan.

"Disini gak jauh-jauh banget dari papan tulis, gak terlalu di belakang, deket sama meja guru. Yaa walaupun beda sebangku aja sih" Elmeira menjelaskan sambil menunjuk tempat-tempatnya.

"Iya ya bener juga sih, yaudah kita duduk disini aja deh hehe" kekeh Adhara.

Mereka duduk lalu mengeluarkan bekal sarapan yang mereka siapkan di rumah. Adhara membawa roti lapis selai cokelat dan susu dan Elmeira membawa bekal sandwich isi selada, tomat, keju, dan telur serta tak lupa jus jeruk peras.

"Mau coba bekalku gak?" Adhara menawari El roti lapis selai cokelat miliknya.

"Mau. Kamu juga mau tukeran bekal juga gak?" Elmeira melakukan hal yang sama dengan menyodorkan sandwich miliknya.

"Ok lah"

"Oh ya, nanti pelajaran pertamanya itu perkenalan dulu kan ya?" tanya El dengan mulutnya yang penuh dengan sandwich.

"Habisin dulu ih, nih anak"

"Ya, perkenalan dulu kan?" tanyanya lagi dan kini makanannya sudah di telan.

"Iya, biasanya sih gitu. Nanti kamu perkenalan pakai bahasa apa?" tanya Adhara yang sedikit tidak masuk akal.

"Ya bahasa Indonesia lah masa ailen"

"Apa itu ailen?" Adhara kebingungan mendengar kata-kata yang di keluarkan oleh sahabatnya itu.

"Maksudku itu alien. Typo lah"

"Ooh alien, ternyata mulut bisa typo ya"

Karena hal kecil itu mereka tertawa terbahak-bahak, bahkan tanpa mereka sadari beberapa murid sudah mulai memenuhi kelas itu. Tak sedikit murid yang memandang mereka dengan keheranan. Adhara dan Elmeira memang gadis yang cantik, jelas saja karena mereka memiliki campuran darah dari negara lain yang di wariskan orang tua mereka.

Ayah Adhara keturunan Belanda, Jerman, Indonesia (Sunda). Sedangkan mamanya yaitu Hella keturunan Prancis dan Indonesia (Bali). Ayah dari Elmeira keturunan dari Jepang, Jerman, dan Indonesia (Sunda). Sedangkan mamanya keturunan Rusia, dan Indonesia (Bugis).

Setelah beberapa lama, akhirnya pelajaran pun di mulai. Hari ini adalah pertemuan pertama bagi semua murid dan wali kelas merekalah yang pertama kali masuk untuk sesi perkenalan.

"Anak-anak perkenalkan nama saya Bu. Risa. Saya mengajar matematika silahkan kalian memperkenalkan diri kalian dulu dimulai dari sini" ucap guru tersebut sambil memegang meja depan meja guru.

Saat perkenalan sampai di meja Adhara, banyak mata laki-laki yang menuju padanya. Ada juga yang mencoba untuk menggodanya namun Adhara bersikap biasa saja.

"Perkenalkan nama saya Adhara Candace. Rumah saya di Bandung, sekian terima kasih"

"Mau nanya dong, alamat rumahmu dimana?" tanya salah seorang murid laki-laki.

Alstroemeria [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang