Semenjak pengagum rahasia itu datang ke kehidupan Adhara, ia terlihat sangat berbeda tiap harinya. Bahkan ia terlihat sangat kalem sekali, beda dengan sifatnya dulu yang kasar. Pengagum rahasia itu sering sekali mengirimkan hal-hal lucu dan romantis kepadanya hingga tak terasa sudah lima bulan ini orang itu terus mengirimkan hadiah tanpa identitas sebenarnya, ia hanya menuliskan "your secret admirer"
Pagi Adhara
I hope this morning is really fun
May the sun now shine bright as bright as your faceAdhara tersenyum sendiri membaca DM dari pengagum rahasianya. Ia bahkan menggelengkan kepalanya karena hal itu.
Thank you, you too
Setelah membalas pesan itu, ia pergi untuk joging di sekeliling rumah saja. Di rumahnya sudah ada kakaknya, kak Reagen, dan Elmeira. Mereka sedang meregangkan otot-otot sebelum joging.
"Kenapa ketawa mulu?" tanya Reagen kebingungan.
"Engga apa-apa kok, yok peregangan" ucap Adhara sambil mengajak semua orang untuk peregangan.
"Dah dari tadi kali, kamu aja yang gak lihat. Senyum-senyum sendiri kaya orang gila" ucap Elmeira sambil meneguk minumannya.
"Kamu kenapa sih Dhar? Cerita aja gapapa sama aku" bujuk Reagen.
"Aku gak apa-apa kak, ayok deh joging"
Reagen pun mengalah dan mereka mulai joging memutari halaman depan rumah Adhara. Tanpa mereka sadari ada seorang laki-laki yang sengaja lewat dan memotret kegiatan mereka, setelah itu lelaki itu pun pergi dengan santainya seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
"Huaah capeknya aku ughh" Adhara mendudukkan tubuhnya di hamparan rumput tamannya dengan keras dan menselonjorkan kakinya.
"Ah lemah kamu Dhar gitu aja udah capek" Elmeira membalas ucapan Adhara sambil mengejeknya dan tertawa ringan.
"Halah kamu aja juga kadang gitu kok. Sesama makhluk lemah jangan sok keras wle" Adhara mengejek Elmeira dengan menjulurkan lidahnya, hal itu membuat Adhara terlihat lucu di mata Reagen.
"Udah udah istirahat aja dulu" Reagen menengahi agar tidak terjadi perdebatan antara kedua teman baik ini.
Alderic mendekati Reagen dan mulai membisikkan sesuatu di telinga Reagen. Ia merasa kalau mereka sedang di awasi oleh seseorang, entah siapa itu. Nampak ekspresi kedua lelaki itu yang serius dengan apa yang di bisikkan oleh Alderic.
"Ayo ke cctv" ajak Alderic sambil berlari dan Reagen juga mengikutinya.
"Sebentar ya, kalian disini aja dulu" pamitnya kepada El dan Dhara.
"Eh tunggu Al jangan ninggalin dong" teriak Reagen, namun Alderic tak menghiraukannya.
Mereka pun akhirnya sampai di kamarnya lalu mengeluarkan laptopnya, ia mulai mengotak-atik untuk mengecek cctv dekat pagar rumahnya. Namun ia menghadapi kendala saat mencari petunjuk itu.
"Hai nak kamu ngapain?" Brian menghampiri kamar Alderic karena pintu kamarnya sedikit terbuka.
"Eh papa, aku lagi cek kamera cctv yang ada di dekat pagar pa" jawab Alderic sambil terus fokus menatap layar laptopnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alstroemeria [TAMAT]
Teen FictionBerkisah tentang sepasang sahabat masa kecil yang selalu bersama-sama menghadapi berbagai macam lika-liku kehidupan. Adhara. Seorang gadis periang yang selalu menutupi masalahnya dengan senyum manisnya, sehingga tidak ada seorang pun yang tau apa y...