Hari-hari berjalan sebagaimana mestinya. Kini ia bangun lebih awal, Adhara hari ini sedang piket kelas dan biasanya dia sering lupa kalau hari Rabu adalah jadwalnya.
"KAK KAKAKK" teriak Adhara dari luar kamar Alderic sambil mengetuk pintu keras.
"Kak dah terlambat nih. Ayoook"
"Apa sih. Orang baru jam setengah enam" Al mulai risih dengan adiknya ini.
"Ayook aku piket kak. Ini hari Rabu" Adhara mulai gelisah hingga ia menghentakkan kakinya berulang kali.
"Aku baru mau ganti baju, bentar" ucap Al sambil menutup pintunya.
Blam.. pintu di tutup dengan keras karena Al mulai kesal dengan kebiasaan adiknya ini.
"Cepaaat, ini aku dah terlambat" ucap Adhara mengikuti gaya bicara Elmeira saat dia main rp.
"Gak jelas bicara mu dekk" teriak Al dari kamar.
Adhara pun menunggu kakaknya di tempat makan. Di sana sudah ada orang tuanya yang siap untuk sarapan.
Krieettt..
Adhara menarik pelan kursinya yang berada di samping kursi kakaknya.
"Yok kak berangkat" Adhara berdiri dari duduknya tadi.
"Aku baru mau sarapan"
"Aaah ayok lah dah telat nih aku piket" rengek Adhara.
"Ma pa, kami berangkat ya" ucap Adhara sambil mencium telapak tangan mama papa nya.
"Bye. Ih kakak ayok lah"
"Matamu dimana?" sarkas Al yang tengah mencium tangan kedua orang tuanya.
Setelah itu mereka pun pergi menuju sekolah Adhara dahulu. Suasana sekolah nampak sepi karena hari masih pagi. Adhara pun tentunya tidak melihat El karena ia berangkat awal.
"Hehem gak salaman dek? Pinter banget" sarkas Al lagi.
"Lupa" ketus Adhara.
"Lagian tumben sih sarkas banget hari ini? PMS kak?" ucap Adhara sengit.
"Gak usah muka sok marah, kamu gak bisa buat tampang marah dek" canda kakaknya.
"Ya iya lah aku kan adek tercantek" ucap Adhara dengan percaya dirinya sambil mengibaskan rambutnya.
"Jadi masuk apa ikut ke SMA nya kakak hah?!" bentak Al.
"Kalau ikut ke SMA nya kakak, bakal ketemu kak Reagen kan. Yaudah ayok" Adhara menaiki kembali sepeda spot milik kakaknya.
"Sshhh aduh punya adek gini amat siiih" Alderic menggaruk rambutnya karena kesal melihat tingkah laku adiknya ini yang biasanya sangat bucin sekali kepada Reagen.
"Haha becanda kok hehe" kekeh Adhara.
"Yaudah sana" Alderic mengakhiri perbincangan dengan adiknya lalu menancap gas ke sekolahnya.
"Haah ternyata gini ya rasanya punya abang. Hehe tapi ya kasian juga ya kalau aku kerjain mulu" ucap Adhara ke dirinya sendiri sambil tersenyum.
"Oh iya aku kan piket"
Adhara pun berlari ke arah kelasnya karena ia baru ingat lagi kalau sekarang dia piket. Sekolah juga nampak sepi, hanya beberapa anak yang datang ke sekolah pagi-pagi. Saat tiba di kelas, kelasnya sangat sepi sekali. Ia pun berusaha untuk tenang dan mulai membersihkan kelas.
Gubrak...
Terdengar benda yang di dorong keras, Adhara melihat ke asal suara itu. Ternyata ada seseorang yang mungkin sengaja menendang meja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alstroemeria [TAMAT]
Genç KurguBerkisah tentang sepasang sahabat masa kecil yang selalu bersama-sama menghadapi berbagai macam lika-liku kehidupan. Adhara. Seorang gadis periang yang selalu menutupi masalahnya dengan senyum manisnya, sehingga tidak ada seorang pun yang tau apa y...