Kebahagiaan Keluarga

26 16 0
                                    

Seminggu sudah pasca kelahiran anak dari Brian dan Hella. Sekarang mereka pulang ke rumah, karena kata Brian ia telah menyiapkan sebuah kejutan yang sangat indah.

Hella tidak sabar ingin melihat kejutan itu dan ia sangat ingin sekali pulang ke rumahnya. Brian telah melunasi pembayaran selama di rumah sakit, ia pun menyewa kursi roda untuk mengantarkan istrinya supaya tidak capek berjalan.

Setibanya di depan gedung rumah sakit, Brian datang mengendarai mobilnya yang berwarna hitam mengkilap itu. Di bukakan pintu samping kemudi untuk Hella Dan semua barangnya di taruh di bagasi kecuali perlengkapan bayinya di kursi penumpang.

Setelah semua selesai ia menghidupkan mesin mobilnya dan melaju dengan kecepatan normal menuju rumahnya.

Saat lampu merah, ia menghubungi sekertaris andalannya untuk memastikan kalau semuanya harus sudah siap.

Lampu berganti menjadi hijau dan mobil-mobil pun melaju sesuai arah tujuannya. Cuaca siang itu sedikit mendung jadi tidak terlalu panas.

Mobil pun sampai di gerbang yang telah dibuka dan langsung melaju pelan ke depan pintu utama. Brian membantu istrinya itu dan para pelayan pun membantu membereskan barang bawaan tuannya itu dan mobil di bawa ke garasi oleh sekertaris kepercayaannya itu.

"Selamat datang tuan. Selamat datang nyonya" ucap salah satu pelayang laki-laki sambil membungkukkan badannya tanda hormat.

"Iya terima kasih" ucap Brian, sedangkan Hella hanya tersenyum bahagia.

Pintu pun di buka oleh pelayan tersebut. Sedangkan sedari tadi Brian merangkul pundak istrinya.

Saat pintu terbuka, mata Hella terbuka lebar. Ia takjub akan hadiah dari suaminya ini. Dan mungkin sedikit berlebihan. Tetapi demi orang yang kita cintai, semua hal itu merupakan hal yang wajar.

Karpet merah di taburi kelopak bunga berwarna-warni dan dominan berwarna putih.

Pita berwarna pink, merah, dan putih menghiasi lampu dan benda disana.

Sebuah tempat lilin kuningan yang terdapat lima buah lilin putih yang menyala.

Tak lupa juga semua pelayan yang berjajar rapi di samping karpet merah itu sambil menundukkan badannya.

"Sayang... I-ini. Ini sungguh luar biasa. Apa kamu yang menatanya?"

"Iyalah siapa lagi kalau bukan suamiku yang tampan ini" dengan percaya diri tinggi Brian berkata seperti itu dan menyibak rambut yang menjuntai sedikit di dahinya.

"Dasar kepedean. Ingat kamu itu dah bapak-bapak bukan remaja lagi ya. Gayanya hehumm"

Mereka berjalan menuju tangga

"Eh sebentar"

Hella di buat bingung dengan perkataan suaminya itu.

"Eh kok Brian suruh berhenti?" ucap Hella dalam batinnya.

Aahh...

Hella terkejut karena Brian tiba-tiba menggendongnya.

"Ke-kenapa ini sayang? Kenapa kamu gendong aku? Nanti anak kita jatuh bagaimana?" Hella sangat takut karena saat ini ia menggendong anaknya.

"Percayalah, semua akan baik-baik saja" ucap Brian meyakinkan.

Selangkah demi selangkah. Brian menaiki tiap anak tangga dengan hati-hati. Ia tak ingin melukai kedua malaikat yang ia gendong saat ini.

Saat sudah di ujung tangga, Brian masih tidak melepaskan gendongannya itu. Hal itu membuat Hella panik lagi.

"Eh turunin sayang, nanti kamu susah buka pintunya"

Alstroemeria [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang