Sesampai di rumah, Alderic bergegas menuju ke kamarnya. Ia mengambil banyak kertas origami yang berada di meja belajarnya. Alderic mahir dalam bermain origami, sekarang ia membuatkan bunga dan kupu-kupu untuk adiknya.
Tangannya yang terampil terus melipat kertas-kertas itu. Tak terasa ia membuat banyak sekali bunga dan kupu-kupu.
"Semoga adik suka" ucapnya pada diri sendiri.
Alderic memasukkan hasil origaminya ke dalam sebuah kotak biru. Ia bergegas ke kamar Adhara. Namun saat di buka rupanya kosong. Ia pun melihat ke lantai bawah, lalu Al segera berjalan menuju Adhara dan keluarganya.
"Kak Al" ucap Adhara sambil berlari menuju kakaknya.
"Kenapa kakak tadi lali?" (Kenapa kakak tadi lari?) tanya Adhara.
"Aku buat sesuatu untukmu"
"Apa itu?"
"Tutup matamu"
Alderic pun mengeluarkan kotak biru dari balik tubuhnya. Kotak itu pun telah berada di antara Adhara dan Alderic.
"Buka matamu"
"Kotak apa ini?"
"Buka aja kotaknya"
Adhara pun menuruti perintah kakaknya. Perlahan-lahan ia membuka kotak biru itu, Brian dan Layla tiba-tiba menghampiri anak mereka.
"Kamu buatin Adhara apa Al?" tanya Layla.
"Lihat aja, ma"
Saat kotak di buka tampaklah origami-origami yang berbentuk kupu-kupu dan bunga. Adhara tampak sangat senang sekali.
"Terima kasih kak" ucap Adhara sambil memeluk kakaknya.
"Sama-sama" ucap Alderic sambil membalas pelukan Adhara.
"Kamu senang sayang dapat kupu-kupu?" tanya papanya.
"Seneng banget paa" ucap Adhara sambil memainkan kupu-kupu miliknya.
"Papa, aku mau nunjukin ini ke El sama kak gen" ucapnya kepada papanya.
"Bentar papa telpon paman Jonathan dulu. Semoga mereka bisa kesini"
Brian mengeluarkan hp dari kantong celananya. Ia mencari nama Jonathan di hp nya itu, setelah di temukan Brian mencoba untuk menelponnya.
Setelah beberapa lama, akhirnya telpon pun terhubung.
"Halo, Jo. Apa kamu sibuk?"
"..."
"Ooh, Soalnya gini. Adhara mau nunjukin origami yang di buat Al sama anak-anak kalian"
"Apa boleh kamu ajak mereka kesini?"
"..."
"Hehe ya gitu lah anak kecil. Tapi nanti kamu bolehin gak El sama Reagen kesini?"
"..."
"Ooh gitu ya, sekarang sih maunya"
"..."
"Ok makasih ya Jo, semoga sukses meetingnya"
"..."
"Sampai jumpa"
Sambungan telepon pun terputus. Brian menaruh kembali hp nya ke dalam saku celananya.
"Gimana pa? El sama kak gen mau kesini?" tanya Adhara antusias.
"Iya sayang, nanti rada siangan mereka kesini" jawab Brian sambil menggendong Adhara.
"Yeee.... Kak gen sama El mau kesini. Yeee" soraknya sambil mengangkat kedua tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alstroemeria [TAMAT]
Fiksi RemajaBerkisah tentang sepasang sahabat masa kecil yang selalu bersama-sama menghadapi berbagai macam lika-liku kehidupan. Adhara. Seorang gadis periang yang selalu menutupi masalahnya dengan senyum manisnya, sehingga tidak ada seorang pun yang tau apa y...