POV
"Hallo, baby," ucap seorang wanita yang berjalan menuju mereka dengan pakaian yang membentuk lekuk tubuhnya dan sepatu high heels yang dia kenakan.
Semua menengok ke arah sumber suara. Gun bertanya-tanya siapa dia dan kenapa dengan mudahnya dia masuk ke dalam rumah Off. Namun, Off dan Tay langsung berdiri saat melihat keberadaannya.
Gun menjadi bingung apakah mereka berdua kenal satu sama lain dan siapa yang dia panggil baby?
"Kenapa kau bisa masuk?" tanya Off dengan wajah dinginnya. Dia tidak suka dengan kehadiran wanita di hadapannya. Begitu pula dengan Tay.
"Tentu saja, karena aku masih Nyonya Jumpol Adulkittiporn, jadi aku masih punya hak untuk masuk ke dalam rumahmu, baby," ucapnya lalu mendekat ke arah Off dan menyentuh bahu hingga dada Off.
Tay yang melihat kelakuan wanita itu mendecih. Tidak punya sopan santun masuk dengan sembarangan, dan apa ini? Dia menyentuh kakaknya dengan sembarangan.
"Jangan terlalu banyak bermimpi. Kau bukan lagi istriku. Aku sudah lama menggugatmu, kau lupa?" ucap Off menghentakkan tangan Mook yang menyentuhnya.
"Di mana rasa malumu hingga kau berani datang ke rumah kakakku?" ucap Tay menatapnya seakan mata elang sedang memburu mangsanya.
Gun bangun dan mengendong Chimon. Sekarang dia tahu siapa wanita di hadapannya. Ini adalah istri Off dan ibu Chimon. Ternyata benar kata Bibi Choi bahwa mereka sedang mengurus sidang perceraian mereka.
Gun menatap Off dan Tay. Tatapan mereka pada wanita itu sangat tajam, menyiratkan ketidak sukaan mereka. Apakah sekarang dia harus diam atau pergi?
"Khun Off, apakah aku harus pergi?" bisik Gun di belakang tubuh Off. Dia merasa tidak tahu apa yang dia lakukan saat ini.
"Masuklah ke kamar Chimon. Nanti saya akan menemuimu jika ini sudah selesai," ucap Off tanpa mengalihkan pandangannya. Gun mengikuti perintah Off. Dia naik ke lantai atas dan masuk ke kamar Chimon.
Mook kini menatap Gun yang menaiki tangga dan membawa Chimon pergi ke atas. Lalu dia melirik ke arah Off.
"Siapa dia? Kenapa dia mengendong anakku?" tanya Mook. Off terkekeh mendengar kata-kata seperti itu keluar dari mulut Mook. Wanita di hadapannya ini sudah gila kah?
Dia bilang anaknya? Dari mana wanita ini bisa dipanggil seorang ibu jika saat pertama anaknya lahir saja dia menyalahkan anaknya yang membuat tubuhnya rusak? Bahkan dia tidak mau menyusui anaknya. Apakah pantas?
Mungkin memang profesi Mook sebagai model adalah penyebabnya. Namun, tidakkah dia memikirkan anaknya yang selalu menangis, anaknya yang butuh ASI dari ibunya? Tidak, Mook bahkan lebih memilih karirnya daripada anaknya.
Apakah Off marah hanya Karna itu? Tentu bukan itu saja penyebab dia menggugat cerai Mook, bahkan anak mereka saja belum sampai setahun usianya, namun harus merasakan akibat perceraian orangtuanya.
"Di mana akal sehatmu? Kau menyebutnya anakmu, Mook," ucap Tay menepuk-nepuk pundak Mook lalu tertawa terbahak-bahak. Lalu mencengkram rahang Mook dengan tangannya.
Mook menatap Tay, begitupun dengan Tay, matanya yang penuh kebencian pada Mook. Jujur saja, dia selalu mengingat setiap kelakuan Mook pada Chimon dan kejadian yang membuat Off marah besar. Begitupun dirinya."Lepas kau tidak bisa berbuat kasar pada wanita, apalagi aku ini kakak ipar mu tay." Tay tersenyum lalu mendorong wajah Mook dengan kasar
"Adik ku pantas memperlakukan mu seperti itu, kurasa bukan begitu Tay?." Tentu Tay mengangguk dengan senang nya.
"Apakah kau sudah mengerti silahkan keluar dari sini." Ucap Tay mempersilahkan mook untuk keluar dari kediaman Off.
"Kau tidak bisa mengusir ku begitu saja, aku sudah mendapatkan perintah dari pengadilan untuk berada di rumah mu selama 1 bulan untuk memperbaiki hubungan kita Off." Ucap mook menyeringai mengeluarkan amplop coklat dari tas nya lalu memberikan nya pada Off.
Off menarik nya dengan cepat dari tangan mook lalu membacanya dan benar itu surat resmi dari pengadilan untuk nya dan mook kembali memeperbaiki hubungan mereka berdua.
Tay merebut kertas tadi dari Off, lalu membacanya dia menatap Off seolah dia bertanya apa yang akan kau lakukan untuk selanjutnya? Off hanya tersenyum lalu menggambil amplop coklat yang ada di tangan Tay dan mengembalikan nya pada Mook.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Lecturer
Fanfiction[ Completed ] [ B×B ] [ 21+++ ] Gun Atthapan Punsawat, seorang mahasiswa semester 2, tanpa sengaja terlibat dalam kehidupan seorang bayi yang dititipkan padanya oleh seorang mahasiswa asing yang tak dikenal. Dalam perjalanan merawat bayi tersebut, G...