POV
Gun memasukan kode apartemen nya dia baru saja sampai di apartemen nya gun meletakan tas nya di meja lalu membanting tubuh nya di sofa perjalanan nya dari maya bay cukup membuat punggung nya pegal tapi gun sangat menyukai perjalan singkat nya dengan off
"P'singto seperti nya sudah berangkat bekerja,hahhh aku ingin meminta maaf pada nya,bagaimana jika nanti malam aku buatkan makanan kesukaan nya."ucap gun dengan semangat malam ini dia akan membuat kan makanan spesial untuk singto sebagai ucapan maaf nya biasanya ini akan ampuh
Gun berdiri lalu mengambil tas nya dan beranjak menuju ke kamar nya dia akan memberirsihkan tubuh nya sebelum dia pergi ke kampus
Memikirkan kampus dia teringat new dan Krist apakah mereka juga marah karna membuat mereka khawatir?,gun mengacak ngacak rambutnya gara gara satu kesalahan nya dia membuat 3 orang sekaligus marah dan khawatir
"Ohooo aku ingin menjedotkan kepala ku saat ini juga,ku harap mereka tidak akan memaki ku saat bertemu nanti."dia menghela napas lalu segera memasuki kamar mandinya membuka semua pakaian nya namun sekelibat mata nya melihat seseorang berjalan di depan pintu kamar mandinya
Gun menghiraukan nya mungkin hanya pikiran nya saja,gun memang sudah terbiasa mandi dengan pintu terbuka sejak dia mulai tinggal di apartemen nya karna dia pikir hanya dia yang ada di sini jadi untuk apa menutup nya
Gun pun menyelesaikan mandinya seperti biasanya setelah itu dia keluar dengan bathrobe yang dia kenakan tapi tiba tiba seseorang menarik tubuh gun dan mendorong nya dengan kuat ke atas kasur nya,dia meronta saat dengan paksa seseorang tadi mencekal kedua tangan nya dan menindih tubuh nya
"Lepas siapa kau sialan turun dari tubuh ku."teriak gun dengan kencang,gun melihat seseorang dengan pakaian serba hitam dan orang itu menggunakan masker, topi yang menghalangi wajah nya
Gun berusaha meronta dari cekalan seseorang itu namun tubuh nya terkunci tidak bisa untuk melawan,dia tersenyum melihat gun yang tak bisa melakukan apa apa karna ulah nya,dia mengeluarkan 2 buah tali dari saku nya dan mulai mengikat kedua tangan gun,tapi gun tidak mau dia terus menangkis tangan orang itu namun dia kalah cepat, kini dua tangan nya sudah terikat membentang ke arah ujung kasur
"Diam,jika masih ingin aku berbuat baik maka diam lah,jika tidak maka aku bisa berbuat lebih pada tubuh mu yang indah ini mengerti honey."gun memalingkan wajah nya saat pria itu menyentuh pipinya,tapi kemudian pipi gun di cengkraman dengan kencang menghadap pada pria itu
Dia mendekat lalu mengecup bibir gun dan menjilat nya setelah itu dia melepaskan cengkraman nya pada pipi gun karna gun mulai meneteskan air matanya dia memang sudah diam namun air mata nya menetes menerjang kedua pipi putih nya itu
"PERJA JANGAN MENDEKAT,SIAPA KAU HAH SIALAN KAU BAJINGAN HIKS...
MENJAUH JANGAN SENTUH AKU HIKS...
TOLONG LEPASKAN AKU KAU INGIN APA HAHHH."Teriak gun dia meronta saat pria itu menyentuh dada nya tangan nya berusaha menghentikan nya namun dia tidak bisa karna kedua tangan nya di ikat sampai terlihat darah yang mulai sedikit demi sedikit keluar dari tangan gun
Dia membuka sedikit bathrobe milik gun menampilkan kedua dadanya yang putih dan sedikit berisi dengan puting pink kecoklatan yang menambahkan keindahan nya,tangan nya mengelus nya dengan lembut namun teriakan dari gun terus keluar, dia meronta saat pria itu menyentuh dada nya
Dia menatap wajah gun yang meneteskan air matanya dia mengusap nya dengan ibu jari nya dan terkekeh
"Kenapa saat aku yang menyentuh mu kau menangis hm?,tenang aku hanya menyentuh mu bukan memperkosa mu,dengar aku hanya ingin kau menjauhi seseorang yang bernama Off jumpol Adulkittiporn,kau mengerti."ucap nya menekan kan kalimat akhirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Lecturer
Fanfiction[ Completed ] [ B×B ] [ 21+++ ] Gun Atthapan Punsawat, seorang mahasiswa semester 2, tanpa sengaja terlibat dalam kehidupan seorang bayi yang dititipkan padanya oleh seorang mahasiswa asing yang tak dikenal. Dalam perjalanan merawat bayi tersebut, G...