[ Chapter 17 ]

2.2K 188 11
                                    

POV

Dorr...

Dorr.....

Peluru langsung menancap pada kedua kaki pria itu yang berusaha lari melalui jendela perpustakaan,dia terjatuh dan tersimpuh di lantai mengerang kesakitan

"Tay,new cepat seret dia dan kau tay bawa dia ketempat biasa aku akan segera membawa gun kerumah sakit darah nya semakin banyak keluar."off langsung menggendong gun yang sudah dipenuhi dengan darah di tubuh nya, seperti nya tadi mereka sempat menghindar namun peluru terakhir berhasil mengenai bagian perut gun

New juga berhasil selamat dia kini membantu tay membawa pria itu menuju tempat yang off maksud dia hanya akan mengekori tay kemana mereka pergi sekarang

"Sayang kumohon bukalah mata mu,jangan menutup nya."ucap off memandangi wajah gun dia tak henti mengecup puncak kepala gun, dia sekarang berada di lift untuk menuju ke lantai dasar sedari tadi off berusaha membuat gun terbangun namun dia tidak mendapatkan respon dari nya

Pintu lift terbuka off cepat cepat menuju pintu keluar dari belakang karna sepertinya wartawan sudah menunggu nya dari pintu depan,Off menyentuh earphone nya dengan sedikit kesusahan karna dia juga sedang menggendong gun

"Siapkan mobil di pintu belakang, cepat jangan sampai kalian membuat ku menunggu."

Mobil sudah tiba di pintu belakang,langsung di buka oleh bodyguard mereka langsung menutupi sisi bagian pingir pintu agar tidak ada yang melihat off memasuki mobil nya setelah itu mobil langsung melaju dengan kencang menuju rumah sakit

"Kumohon bertahan lah gun,aku ada di sini."ucap off lirih tangan nya mengusap wajah gun, sudah sejak lama dia ingin mengusap dan menyentuh wajah gun dengan jari jari nya menatap kedua bola mata cantik yang saat di tatap memancarkan sinar yang begitu indah

Namun sekarang saat dia sudah bisa menyentuh gun lagi dia tidak bisa melihat mata indah itu dia tidak lagi bisa menatap nya di hanya bisa melihat wajah yang damai menutup kan kedua mata nya

Seketika mata nya terasa panas dan tidak sengaja air mata keluar dari kelopak mata off,dia benar benar menangis tidak bisa menahan butiran air yang sedari tadi mendesaknya keluar,off memejamkan matanya tapi off merasakan ada yang mengusap pipi nya menghapus air mata nya

"Apakah shttt off jumpol ini menangis."off kaget saat gun lah yang ternyata mengusap pipi nya

Off langsung memeluk tubuh gun dengan erat dia menyandarkan kepalanya pada bahu gun menangis di bahu gun dia benar benar melepas semua air matanya akhirnya gun membuka mata nya kembali

"Kumohon jangan tutup dulu mata mu bertahan lah sampai aku bisa membawa mu ke rumah sakit na."gun terkekeh menyentuh rambut off mengusap nya dan mencium aroma yang sudah dia rindukan sedari lama

Off mengangkat kepalanya dari bahu gun dia menghapus air matanya menatap lekat kedua bola mata indah yang terlihat sayu dan lemah itu,tetapi kini gun mulai memejamkan mata nya lagi dia meringis menahan sakit yang teramat di perut nya hingga membuat off panik

"Shttt ini te terlalu sakit,a aku tidak bi bisa menahan nya ahkkk."erang gun yang merasa perut nya teramat sakit mungkin dia terlalu banyak bergerak hingga mengeluarkan sakit yang teramat luas biasa

"Kita akan segera sampai gun,tidak tidak jangan tutup mata mu tunggulah sayang,pak tolong lebih cepat lagi."teriak off agar supir nya lebih cepat lagi mengendarai mobil nya

Tangan gun memegang perutnya yang terus mengeluarkan rasa sakit dan darah hingga membuat pakaian dan celana off kotor dengan darah,off menggenggam tangan gun yang memegang pipi nya dia genggaman dengan kuat dia tidak akan mau jika harus kehilangan gun dia tidak akan melepaskan gun begitu saja

My Dear LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang