POV
Gun terbaring di atas brangkar dengan seluruh tubuhnya di ikat oleh tali, mata nya sayu menatap ke arah depan,mulutnya tersumpal kain,bibirnya begitu pucat darah sudah bercucuran dari perut gun dia berusaha agar tetap membuka matanya walaupun sangat menyakitkan dan perih di bagian perut nya
"Kenapa kau begitu bersikeras untuk hidup hm?,bahkan sejak kemarin aku sudah meminta off untuk segera mengambil mu dan dia kembali pada ku,hahaha tapi dia sepertinya ingin melihat kau mati di tangan ku."ucap mook mengusap leher gun dengan lembut dia tersenyum menatap manik mata gun
Dan dengan kencang mook mencekik leher gun hingga membuat gun meronta menahan sakit dan sesak karna cekikan mook pada lehernya kedua kaki nya mengerat hingga memutih dia ingin meronta tapi takbisa air mata mengalir begitu saja dari pelupuk matanya napas nya sungguh sesak,mook tertawa lalu melepaskan cengkraman pada leher gun dan dia tertawa melihat betapa indahnya ukiran telapak tangan nya pada leher gun
Gun mengambil napas nya dengan begitu banyak,mata nya mengerat menahan sakit dari perutnya dia terengah karna sangat sulit mengatur pernafasan nya sedangkan mulutnya di sumpal oleh kain
"Leher mu lebih bagus dengan tanda yang ku buat dari pada tanda yang off berikan pada mu bukan?."mook mencengkram rahang gun lalu menariknya mendekat pada wajah nya menatap nya dengan amarah yang begitu besar
"Dan pria seperti kau tidak akan pernah pantas untuk off dengar kan itu,off hanya mencintai ku dia hanya menjadikan mu pelarian nya."dia melepaskan tangan nya yang berada pada rahang gun
Dia menarik rambut gun hingga beberapa helai terlepas di tangan nya dia menatap nya dengan puas dan tiba tiba tamparan keras mook berikan kepada gun, menyebabkan darah keluar dari hidung dan kain yang menyumpal mulut nya menyerat darah yang keluar dari mulut gun,gun Hanya menatap mook dengan mata sayu nya dia tidak bisa apa apa sekarang dia hanya ingin bertahan dengan kondisi tubuhnya yang sudah sangat lemah
Gun setidak nya bertahan untuk menunggu off datang membawanya pergi dari sini,dia akan menunggu nya hingga jika nanti dia tidak bisa bertahan dia telah menantikan kedatangan seseorang yang berharga di dalam hidupnya dia tidak akan pernah menyesal telah melakukan nya dia akan bahagia jika mungkin hanya seperkian detik nanti dia bisa menatap wajah off
••••
"Khun krid maaf menganggu,tapi saya di perintah kan oleh putri anda mook untuk memberikan teh hangat ini,dia bilang Khun sedang stres dan anda bisa meminum teh hangat ini."krid adalah ayah dari mook dia lah yang selalu memanjakan putrinya menepati semua keinginan nya sejak mook masih kecil
Krid yang sedang sibuk dengan laptop nya hanya mengangguk mempersilahkan agar orang suruhan mook menyimpan teh nya di meja
Pria tadi yang mengerti perintah nya menyimpan teh hangat nya di meja nya,lalu membungkuk mengundurkan dirinya untuk pamit keluar karna telah menyelesaikan tugasnya
Samar samar pria itu tersenyum saat krid mulai meminum teh buatan nya,dia penutup pintu dengan senyuman di akhir sebagai penutup nya dia menunduk lalu menyeringai,dia mengeluarkan senjata api nya dari balik baju nya lalu berjalan melintasi lorong dengan dentuman langkah kaki yang menggema di setiap langkah nya
"Hm terlalu mudah bukan."off mengangkat wajah nya dia kembali berjalan ke ruang tempat anak buat mook berkumpul menikmati setiap minuman yang telah di siapkan
Dia buka pintu ruangan itu lalu melangkah seperti biasa dia menatap setiap sudut dari ruangan mencari keberadaan tay,new,Krist dan singto ternyata mereka semua sudah siap dengan tugas nya masing masing off melirik mereka agar segera keluar dari ruangan ini karna dalam hitungan 10 detik lagi bom beracun yang telah mereka simpan di setiap pojok ruangan akan segera meledak dengan segera mereka berjalan memisah menuju ke pintu setelah satu persatu mereka keluar tanpa sepengetahuan anak buah mook off membalikan tubuhnya mulai berjalan ikut keluar dia langsung menggembok pintu nya dan menjauh dari sana
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Lecturer
Fanfiction[ Completed ] [ B×B ] [ 21+++ ] Gun Atthapan Punsawat, seorang mahasiswa semester 2, tanpa sengaja terlibat dalam kehidupan seorang bayi yang dititipkan padanya oleh seorang mahasiswa asing yang tak dikenal. Dalam perjalanan merawat bayi tersebut, G...