Chapter 24

352 49 19
                                    

"Aku dan Jisoo-- kami berkencan."

Jaebum memuncratkan air yang baru saja masuk ke dalam mulutnya ke wajah Jinyoung. Membuat Jinyoung memejamkan mata dan menghela nafas pelan. "Ah, maaf, maaf. Aku tidak bermaksud-- refleks," kata Jaebum menarik tisu yang berada di dalam kotak tisu dan dengan baik hati mengelap wajah Jinyoung yang basah karenanya.

Jinyoung mengambil tisu yang berada di tangan Jaebum dan mengeringkan wajahnya sendiri dengan tisu itu. Dia tahu, Jaebum akan kaget jika dia memberitahunya. Namun, dia tidak menyangka Jaebum akan memuncratkan air ke wajahnya. Untung saja, dia sedang sabar dan berbaik hati hari ini.

"B-bagaimana bisa?" tanya Jaebum penasaran. "Jadi, apa pria yang di foto yang sempat tersebar di internet minggu lalu adalah fotomu?" lanjutnya yang dijawab dengan anggukkan pelan dari Jinyoung.

Tujuannya datang mengunjungi Jinyoung telah berubah. Dari yang tadinya ingin memberitahu Jinyoung bahwa Nyonya Kim lah-- ibu Jisoo adalah orang dibalik dia dipecat. Menjadi, ingin mengetahui hubungan Jinyoung dengan selebriti papan atas, sekaligus gadis yang pernah Jinyoung sakiti dengan kata-kata 10 tahun yang lalu-- Kim Jisoo.

"Aku menyukainya, dan Jisoo sendiri juga masih suka denganku. Dan... kami mencoba," jelas Jinyoung dengan singkat membuat Jaebum mendengus.

"Tolong ceritakan dengan detail, Jinyoung!"

Jinyoung menghela nafas pelan. Jujur, dia sendiri tidak tahu harus menceritakan hubungannya dengan Jisoo pada Jaebum dari mana. Dan jujur juga, dari lubuk hatinya yang paling dalam, Jinyoung tidak ingin menceritakan dan memberitahu Jaebum mengenai hubungannya dengan Jisoo. Namun entah kenapa, hatinya yang lain menyuruhnya untuk memberitahu Jaebum.

"Aku...."

"Apa Seulgi tahu?" tanya Jaebum tiba-tiba membuat Jinyoung mengerut.

"Apa?"

"Apa Seulgi tahu ini? Tentang hubunganmu dengan Jisoo?"

Jinyoung menggeleng pelan. "Kurasa tidak."

Dan Jaebum bernafas lega setelah mendengar jawaban dari Jinyoung. Karena dia tahu, Seulgi menyimpan suatu perasaan yang khusus pada Jinyoung. Dia hanya tidak ingin wanita yang dia sayangi dalam diam itu patah hati karena mengetahui Jinyoung mencintai wanita lain.

"Tapi, dia bertemu dengan Jisoo di sini."

"Apa? Maksudmu?"

"Seulgi dan Jisoo-- mereka sudah bertemu. Saat itu, Jisoo ketiduran di sini dan Seulgi datang pagi-pagi membawakan sarapan dan mengajakku untuk sarapan bersama. Dan, mereka bertemu."

Hati Jaebum langsung panas saat mendengar bahwa Seulgi membawakan dan mengajak Jinyoung untuk sarapan bersama. Meski dia dan Jinyoung telah kenal dan bersahabat selama lebih dari 10 tahun, tetap saja dia tidak menyukai fakta mengenai Seulgi yang datang mengajak Jinyoung untuk sarapan bersama.

"Jadi maksudmu, Seulgi tahu tentang kalian?"

Jinyoung mengendikkan bahunya. "Aku tidak tahu. Namun kurasa tidak karena aku memberitahu Seulgi bahwa aku bekerja sebagai manajernya Jisoo. Dan tak lama setelah itu, Seulgi merilis sebuah artikel yang berisi klarifikasi mengenai foto yang tersebar itu."

"..."

"Ngomong-ngomong, apa yang ingin kau bicarakan tadi?" tanya Jinyoung kembali pada tujuan utama Jaebum kemari. Jaebum memberitahunya tadi, bahwa ada sesuatu yang harus mereka bicarakan.

"Ah... itu." Jaebum menggeleng pelan. "Tidak ada. Mungkin lebih baik jika kau tidak tahu," lanjutnya membuat Jinyoung mengerut bingung.

Ya, mungkin itu adalah yang terbaik, pikir Jaebum. Atau belum saatnya Jinyoung tahu. Karena sebelum dia kemari tadi, dia tidak mengetahui hubungan Jinyoung dan Jisoo yang telah mendalam. Tapi setelah tahu hubungan di antara mereka, Jaebum berubah pikiran untuk tidak memberitahu Jinyoung. Dia tidak ingin merusak perasaan sahabatnya yang sedang mencintai putri dari orang yang memecatnya.

I Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang