Chapter 19

388 53 16
                                    

Paginya, seluruh anggota keluarga Kim lengkap telah berkumpul di ruang makan. Jisoo dan Junkyu datang terakhir. Senyuman langsung mengembang di wajah Jisoo saat melihat sosok sang ayah yang telah duduk di meja makan. "Appa!"

Tuan Kim yang sedang menyesap secangkir kopi menoleh. Senyuman mengembang di wajah Tuan Kim saat melihat Jisoo. "Selamat pagi, Tuan Putri."

Jisoo dan Junkyu bertukar tempat duduk karena Jisoo ingin duduk dekat dengan ayahnya. Nyonya Kim hanya bisa tersenyum melihat kedekatan keduanya. Dan Junmyeon dan Joohyun sibuk dengan urusan mereka masing-masing, mereka baru saja bertengkar tadi malam.

Jisoo kemudian mencari-cari keberadaan Jinyoung yang tidak terlihat. Kemana perginya dia? Pikir Jisoo.

Tuan Kim yang menyadari gerak-gerik aneh dari putrinya pun memegang tangan Jisoo yang berada di atas meja makan.

Jisoo menoleh, menatap ayahnya yang tiba-tiba memegangnya. 

Tuan Kim tersenyum. "Siapa yang sedang kau cari, Nak?"

Nyonya Kim, Junkyu, dan Joohyun menoleh melihat Jisoo. Sedangkan Junmyeon sibuk dengan ponselnya sendiri, mengirim pesan pada seseorang.

"Nee?"

"Kau seperti sedang mencari seseorang sedari tadi."

Apa yang harus Jisoo jawab? Tidak mungkin bukan, dia menjawab--

"Siapa lagi memangnya? Tentu saja Jinyoung-ie Hyung."

Jisoo menoleh dan memberi tatapan mematikan pada Junkyu yang baru saja bersuara. Dan Junkyu membalas tatapan kakaknya dengan senyuman yang paling menyebalkan. Ingin sekali rasanya Jisoo memukul anak itu sekarang.

"Jinyoung? Nugu?" 

"Katanya sih, 'manajer,' Appa." Junkyu kembali bersuara. Dia benar-benar puas menganggu kakaknya hari ini. Mumpung ada sang ayah yang akan menahan kakaknya jika dia dipukul nanti.

"Ya!" Jisoo balik melihat ayahnya. "Appa, jangan dengarkan anak ini. Aku mencari Hwang Ahjumma, bukan dia." Suara Jisoo memelan saat 2 kata terakhir.

"Ah...." Tuan Kim telah mendapatkan kembali ingatannya. Park Jinyoung, pria yang datang mengunjungi rumah sakit bersama Jisoo di hari ulang tahunnya. Dia mengingat pria itu, manajer Jisoo. "Jinyoung ada di sini? Di mana dia? Kenapa tidak kelihatan?"

Itulah yang dipikirkan Jisoo tadi. 

Sedangkan Nyonya Kim hanya diam menyimak pembicaraan suami dan kedua anaknya. Dia sendiri tahu, kenapa manajer Park-- Jinyoung masih belum kelihatan pagi ini. Karena dia sendiri yang menyuruh pelayan untuk mengantarkan sarapan ke rumah tamu, tempat Jinyoung berada. Tidak ada alasan khusus, Nyonya Kim hanya ingin menikmati sarapan bersama keluarganya, dengan formasi lengkap

Kim Junkyu sialan, Jisoo mengutuk Junkyu dalam hati. 

Tuan dan Nyonya Kim saling bertatapan. Tuan Kim menggeleng pelan, memberi kode pada Nyonya Kim agar tidak membahas itu, sekarang. 

***

Jinyoung berada dalam kamar mandi. Menunduk setelah melihat wajahnya yang penuh coretan dari pantulan cermin. Dia sudah mendapat pesan dari sekretaris Jung sekitar setengah jam yang lalu, yang memberi kabar akan mengirim sarapan ke rumah tamu. Jinyoung memakhlumi-- bahkan lega karena pagi ini, dia tidak bertemu dengan banyak orang. 

Kenapa? Ya, karena wajahnya yang penuh dengan coretan spidol! Tidak mungkin bukan, dia keluar dan berpapasan, bertemu dengan banyak orang dengan keadaan seperti ini? Memalukan... sangat memalukan!

I Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang