SERPIHAN HATI [END]

Prolog

~S e r p i h a n H a t i~

Sherly Syifabella, wanita periang berdarah Yogyakarta yang hobi dalam dunia permotoran dan juga kesibukan dalam kariernya.

Anak kedua dari keluarga Syakieb ini, terpaksa harus menjalani kehidupan yang kelam akibat masalah rumah tangga kedua orang tuanya, juga masalah rumah tangganya.

"Sini kamu!" Syakieb menarik rambut putrinya secara paksa. "Kamu akan menikah dengan lelaki pilihan Ibu dan Ayah!"

"Ahhh... S-sakit Ayah." Sherly menahan tangisnya akibat jeratan jemari kekar milik ayahnya. "A-apa? Menikah? Nggak, Sherly nggak mau!"

"Kamu harus mau!"

Sherly yang tak mau mendengar penjelasan dari kedua orangtuanya, memilih untuk masuk ke dalam kamarnya. Ia melempar jaketnya ke sembarang arah. Sejak sembilan belas tahun, ia sama sekali tak pernah memikirkan soal pernikahan dengan lelaki manapun. Yang ada dalam pikirannya hanyalah kesenangan tentang hobi dan pekerjaannya.
Ia menyeka air matanya yang sempat terjatuh. "Cih, menikah. Bahkan gue aja belum bisa dibilang wanita, dan sekarang harus menikah?"

Sherly yang lekat dengan sikap keras kepala dan pemberani itu, lebih mengikuti keinginannya dibanding perjodohan terpaksa.

Sikapnya yang lebih cenderung kepada laki-laki, tentunya membuat dirinya semakin pusing akibat pernyataan ayahnya akan menjadikan ia sebagai seorang istri.

Belum lagi pasal hatinya, yang juga berbanding terbalik dengan keinginannya.
Jatuh cinta kepada seseorang saat ia sudah memiliki suami adalah hal yang salah, tapi masalah hati tidak ada yang bisa mengubah.

•••

Hai... Aku kembali bawa cerita untuk kalian, dan semoga cerita ini bisa memikat hati kalian :)

Selamat membaca♡