//Kesulitan terbesar adalah ketika kita harus bangkit dari keterpurukan\\
~S e r p i h a n H a t i~
Satu bulan telah berlalu sejak kepergian Angga dari sisi mereka. Sangat sulit untuk keluarga Syakieb bangkit dari keterpurukan. Namun takdir tetaplah takdir, dan kematian adalah takdir yang tak bisa dipastikan.
Selama satu bulan, Sherly menjalani kehidupannya dengan penyakit yang diderita. Bahkan sudah tak bisa berjalan seperti biasa, dan selalu duduk di kursi roda.
Yuda, putra bungsu keluarga Ananta yang terus bertekad untuk menikahi Sherly Syifabella, sebentar lagi akan terwujud. Hari ini, tepat pada tanggal 01 agustus 2021, Yuda akan menikahi Sherly dan menjadikannya istri dan ibu dari anak-anaknya kelak. Walau mungkin impian itu tidak akan terwujud, karena kondisi Sherly yang semakin memburuk setiap harinya.
"Yuda, jangan tegang ya, santai aja," ucap Radit kepada adik keduanya.
"Ya waktu lo nikah 'kan terpaksa, jadi nggak ada rasa tegang, sementara gue?"
"Ya biasa aja keles!" tukas Zidan, kakak keduanya.
Radit terkekeh geli melihat tingkah Zidan yang seakan tak suka melihat pernikahan Yuda. "Lah, mau dilangkah adik bungsu jadi sensitif hahaha."
"Brisik lo!" ketus Zidan.
Suasana di luar sangatlah ramai. Semua orang sibuk mempersiapkan segala barang bawaan yang akan dibawa ke rumah Sherly sebagai seserahan. Sedangkan tiga bersaudara ini masih saja sibuk dengan kemeja maupun jas masing-masing yang belum selesai digunakan.
"Yuda, Radit, Zidan, ayok cepat!" teriak Andi dari ruang tamu.
"Iya Pah, kita turun."
Semua bergegas memakai kemeja putih dan jas hitamnya masing-masing. Tidak dengan Yuda yang menggunakan jas berwarna abu-abu yang menambah kesan berwibawanya.
"Idih, Adik gue tampan juga ternyata."
"Dari dulu uke, alhamdulillah udah jadi lelaki seutuhnya ya Bang," ledek Zidan yang disambung oleh tawa dari mereka bertiga.
Mereka menemui Ayahnya, dan kemudian berangkat ke kediaman Syakieb untuk meminang putri tunggalnya.
Sedangkan suasana rumah Syakib dua kali lebih ramai dari kediaman Yuda. Pasalnya seluruh keluarga besar Syakieb tentu saja tidak sedikit, melainkan sangatlah ramai.
Putri cantik mengenakan kebaya abu-abu, dengan rambut yang dihiasi ronce melati membuatnya sangatlah anggun dan sangat terlihat kecantikannya. Biarpun ia harus terduduk di kursi roda, namun kebahagiaan dan senyuman terus terukir di bibir indahnya. Apalagi ada sahabatnya yang selalu menemani dari awal hingga akhir, yaitu Rania.
"Cantiknya si bidadari."
"Apa sih Ran? Biasa aja tau."
"Ish pangling euy, bisa-bisa Yuda nggak kedip kalau liat lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
SERPIHAN HATI [END]
Roman d'amourWARNING!! MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN KEKERASAN [BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA] "Karena dia adalah calon Ibu kamu yang baru." "AYAH! AYAH UDAH NGGAK WARAS, KAH?! BISA-BISANYA AYAH MENGHIANATI IBU SEMUDAH ITU? LY NGGAK NYANGKA YAH, SEORANG MUHA...