12 [Dendam]

4 2 0
                                    

//Kekesalan bahkan amarah memunculkan benih dendam akibat sebuah luka\\

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

//Kekesalan bahkan amarah memunculkan benih dendam akibat sebuah luka\\

~S e r p i h a n H a t i~

Apartemen dengan suasana yang jelas tak asing lagi baginya, masih saja terkesan sangat indah seperti pertama kali ia tertidur lelap di salah satu unit apartemen yang pernah ia datangi. Sayang sekali kala itu ia dalam kondisi mabuk dan terkejut, hingga ia tak bisa menikmati ruangan berpanorama dengan pemandangan pantai yang sangat indah dan memanjakan mata. Ternyata tempat ini memang bemar-benar sangat cantik dan indah, hingga tak seorangpun yang ingin cepat-cepat meninggalkan tempat seindah ini.

Ah iya, ia memikirkan cara untuk berterima kasih kepada Riko karena telah menolongnya pada malam itu. Hati yang mulai merasa tak enak itu mulai mengetikkan kata demi kata di room chat milik Riko Permana.

ShrlySfbel
Rik, ada waktu? Gue mau ngajak lo ketemu

Riko. P.
Iya ada, mau ketemu di mana?

ShrlySfbel
Nanti gue kabarin tempatnya
Kita ketemu 2 jam lagi

Riko. P.
Oke

Dengan antusias yang tinggi, Sherly bergegas menuju toko pakaian yang letaknya paling dekat dengan apartemen yang disewa. Seperti ingin bertemu kekasih yang sudah lama tak jumpa.

Beberapa set pakaian telah dicobanya dan ia memilih untuk membeli tiga di antara lima yang dicobanya.

"Kayaknya ini bagus ... Ini juga ... Em, ini juga nggak papa deh, Mbak. Tolong dibungkus cepat ya."

Sebenarnya hati sherly untuk siapa? Raditkah atau justru Riko?

~S e r p i h a n H a t i~

Sebuah cafe dengan suasana yang cocok dihuni sepasang kekasih ini sepertinya bukan tempat yang pas untuk pertemuan dua orang asing yang baru saja saling mengenal, bahkan hanya sempat berbincang sebentar.

"Rik?"

Pria itu tersenyum simpul sambil mempersilahkan Sherly untuk duduk. "Mau minum apa?"

"Apa aja boleh."

Jantung Riko berdegup tak karuan melihat wanita mengenakan dress merah muda dengan accesoris rambut yang melekat cantik di kepalanya. Cantik, batinnya.

"Maksud ajakan gue ke sini mau ngucapin makasih ke lo karena waktu itu lo udah nolongin gue pas gue mabuk. Maaf karena baru sempat ucapin makasih hari ini."

SERPIHAN HATI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang