01 [Menikah?]

73 18 83
                                    

~S e r p i h a n H a t i~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~S e r p i h a n H a t i~

Suara teriakan yang meriah dari para pendukung, bergemuruh. Semua terlihat kaget ketika melihat seorang wanita cantik berada di atas motor ninja berwarna kuning cerah di antara para pembalap yang lainnya. Semua nampak terkejut melihat keberadaan wanita tersebut di sana. Tetapi, tidak dengan seorang wanita yang tak lain adalah temannya.

"Sok jagoan banget sih, tu cewek!" cibir salah satu penonton yang mendukung jagoan lelakinya.

"Gila! Nggak yakin gue, tu cewek bakal menang."

"Sherly! Lo pasti menang!" teriak Rania dari arah samping.

Wanita yang memiliki nama lengkap Sherly Syifabella itu memunculkan senyuman manis di sudut bibir indahnya. Semua orang memang tak ada yang tau dengan hobi Sherly yang lumayan menegangkan itu terkecuali sahabatnya, Rania Adiwiyata. Sherly sudah lama bermain dengan motor kesayangannya itu demi sebuah kesenangan. Bahkan, ia pernah hampir celaka akibat hobi yang ia lakukan.

Pertandingan menegangkan dimulai. Seluruh peserta memasang raut wajah fokus ke jalanan yang akan mereka taklukan. Tetapi tidak dengan Sherly yang terlihat santai dalam menjalankan laju kendaraannya.

Rania menatap Sherly dengan heran. Ia tak tau apapun yang ada di pikiran sahabatnya itu. Dan bahkan Sherly tidak tau bahwa taruhan menang atau kalah adalah uang kisaran seratus juta.

Di ujung pertandingan, Sherly yang nampak santai sudah menunjukan sikap gesitnya. Tak disangka Sherly sudah menyalip kedua lawannya, hingga tersisa satu lawan lagi. Hampir mencapai garis finish, Sherly menancapkan gasnya ke kecepatan maksimal. Ia berhasil menyalip lawan karena lebih dulu mencapai garis akhir.

"Widih! Gila banget tu cewek."

"Anjir! Jagoan berturut-turut bisa kalah sama cewek baru."

"Keenan! Kok kamu kalah sih sama cewek lemah kayak dia?" Wanita itu merengek kepada kekasihnya yang menjadi lawan dari Sherly.

"Ya mana gue tau, toh ternyata gue yang menang." Sherly menyambar ucapan wanita tersebut dengan menambah panas suasana.

"Udah yuk, Ly. Kita pulang."

"Eh sebentar! Gue traktir coffee late dulu, gimana?"

"Boleh."

Mereka berdua memutuskan untuk mengunjungi sebuah kedai kopi yang tak jauh dari tempat mereka. Menikmati secangkir kopi dengan sensasi out door yang memanjakan tubuh.

SERPIHAN HATI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang