~Se r p i h a n H a t i~
Ditengah udara panas yang menusuk tubuh, Sherly masih berusaha melangkahkan kaki untuk sampai di rumah sakit. Dengan segenap tenaga yang masih ia miliki, berjalanlah ia sembari mencari cara bagaimana pekerjaan itu kembali. Sherly benar-benar tak bisa membiarkan pekerjaannya melayang begitu saja, padahal ia sedang butuh biaya lebih untuk pengobatan ibunya.
"Nggak... Gue nggak boleh lemah gini, semuanya demi Ibu!"
Langkahnya semakin cepat untuk sampai ke rumah sakit tempat ibunya berada. Di sana juga terdapat Angga yang sudah berjaga sejak pagi, karena tak ada pekerjaan lain yang bisa dilakukannya. Angga sudah membatalkan semua projectnya sampai esok hari, dan besok ia harus kembali bekerja seperti biasanya.
"Mas Angga." Sherly terkapar lemah akibat menempuh perjalanan yang cukup melelahkan dari tempat kerjanya hingga ke rumah sakit yang berjarak sekitar 2 kilometer.
Angga menatap adiknya dengan penuh keheranan. "Ngapain kamu lari-lari?"
"Siapa yang lari-lari, Mas? Ly jalan dari tempat kerja."
"Astagfirullah, Ly. Itukan lumayan jauh."
"Nggak papa, Mas. Itung-itung olah raga, sekalian refreshing otak karena habis dipecat." Sherly terkekeh pelan sambil mengatur nafasnya. "Gimana sama Ibu? Ada perkembangan?"
"T-tunggu... Dipecat?" Angga berjalan mendekati Sherly sembari membawa ponsel yang ada di genggamannya. "Belum, Ibu masih sama seperti kemarin-kemarin."
"Em... Ya, Sherly kena pecat."
"S-siapa yang pe... ." Angga tak menyelesaikan ucapannya karena ponsel Sherly yang tiba-tiba berdering, menandakan ada pesan yang masuk ke dalam nomornya.
📩pesan masuk dari +62 812-9862-****
"Dari siapa, ya?"
Nomor tak dikenal? Sejak dulu, Sherly selalu takut ketika mendapati nomor tak dikenal masuk ke dalam ponselnya. Rasanya ia tak bisa cepat-cepat membuka pesan tersebut, bukan karena takut melainkan hanya waspada.
Sekitar 15 menit berlalu, dibukanya pesan dari nomor tak dikenal tersebut. Pesan yang berisikan sebuah tawaran dari seseorang untuknya.
+62 812-0944-****
Selamat siang, apa benar anda Sherly Sifabella, pemilik nomor 0858-9454-****?
Jika benar, saya selaku Manager perusahaan kecantikan 'Erina Beauty'
Ingin menawarkan kontrak kerja sama sebagai bagian dari model perusahaan kami. Jika anda bersedia, silahkan datang ke kantor kami yang tertera di Jl. Melati no. 5
Suatu kehormatan besar bagi kami, ketika anda menerima kontrak kerja yang kami ajukan.
TerimakasihManager Erina Beauty
Kira-kira seperti itu isi pesan yang dikirimkan dari nomor tersebut. Sherly sontak kaget, tak percaya, sekaligus takut akan penipuan, sebab ia tak pernah mengajukan lamaran apapun ke perusahaan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERPIHAN HATI [END]
RomanceWARNING!! MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN KEKERASAN [BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA] "Karena dia adalah calon Ibu kamu yang baru." "AYAH! AYAH UDAH NGGAK WARAS, KAH?! BISA-BISANYA AYAH MENGHIANATI IBU SEMUDAH ITU? LY NGGAK NYANGKA YAH, SEORANG MUHA...