WARNING!!
-Typo bertebaran-
-Lumayan panjang-
.
.
Happy Reading
-
-
Aku memandang tunas mungil bunga sakura yang sebentar lagi akan mekar. Rasanya sudah begitu lama sampai aku lupa kapan terakhir kali aku menikmati kelopak bunga ini berguguran diatas kepalaku. Ah..., aku merindukan aroma musim semi. Tapi yah..., aku juga cukup khawatir hanya untuk sekadar menghirup aroma bunga di musim itu.
Selalu saja ingatan yang mengerikan akan datang..
Sekali ?
Tidak.Itu berulang-ulang sampai aku muak.
Kemarin malam Yushiro memintaku datang untuk memastikan sesuatu dan mungkin memberikan resep obat. Aku akan menemuinya malam ini, sudah lama juga tidak mengunjungi psikiater itu. Terakhir kali sepertinya beberapa belas hari yang lalu, sehari setelah aku berbincang panjang dengan sosok pria bernama Douma itu.
Ah.., kalian harus lihat bagaimana reaksi Yushiro saat mendengar ceritaku secara lengkap dan detail. Ugh... wajahnya benar-benar seperti ingin melemparku keluar hari itu juga.
Bayangkan saja kau menjadi dia. Berminggu-minggu memikirkan siapa "pria misterius" itu. Menerka-nerka apakah itu teman atau lawan, dan tentunya berpikir keras dengan segala hal-hal aneh yang kualami hanya karena aura pria itu. Kurang lebih dia merasa dipermainkan..
"Sialan kau! Berminggu-minggu berpikir keras dan ini hanya hal sepela?!" kira-kira begitu yang keluar dari mulutnya.
Tentu saja aku merasa bersalah. Sudah pasti Yushiro yang paling bekerja keras disini dan ujung dari kerja kerasnya hanya menghasilkan zonk besar yang membuatnya ingin berhenti menjadi psikiater.
"Astaga..., aku selalu berpikir akan ada hal besar jika kau bertemu renkarnasi Douma dan, Well kau sekarang berteman baik dnegannya."
"Sungguh aku merasa ditipu"
Percayalah Yushiro tidak berhenti mengomel selama sejam penuh. Dan yah.., dia besi keras ingin bertemu Douma, katanya dia ingin sekali memberi sedikit memar diwajahnya. Tapi untungnya sampai saat ini mereka belum bertemu, aku pun begitu.
Douma ada perjalanan bisnis keluar kota. Tapi kami telah sepakat sepulang dirinya dari perjalanan itu, kami bertiga akan berkumpulkan. Oh! Ini bukan reuni, hanya diskusi serius antar yang pernah hidup di masa lalu.
Apa hal penting yang harus kulakukan ?
Bagaimana aku bisa mengingatnya ?
Dan...
Apa yang terjadi jika aku telah melakukannya ?
Tiga pertanyaan itu masih menghantuiku diluar rasa takutku akan ingatan yang menyakitkan. Ku harap hidupku tidak berakhir buruk...
-
-
-
"Ini resep seperti biasanya. Hanya untuk jaga-jaga" kata Yushiro menyerahkan selembar kertas kecil kepadaku.
Aku sedikit mengintip tulisan dikertas itu dan yah.., selalu saja aku tidak dapat membaca tulisan Yushiro. "Tapi sepertinya kau sudah tidak apa-apa meskipun tanpa obat" gumamnya melihat kearahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are not my Destiny ✔
FanfictionAku selalu terbangun dengan bekas air mata di pipiku, hatiku terasa sakit seperti ada sesuatu yang tertinggal. Mimpi itu berputar seperti film lama, namun seseorang berkata "mungkin itu ingatan yang tertinggal dari kehidupanmu sebelumnya". - - Jadi...