Part 2 [M]

11.4K 908 339
                                    

Keren keren kalian, sungguh penyambutan yang luar biasa terimakasih atas dukungannya selalu❤ di mulai dari part ini aku akan membuat challenge, biar seru sekaligus menegur sider untuk belajar menghargai kami sebagai penulis🙌🏻 90 vote and 150 comment, bisakah?

Selamat membaca🌚







"Siapa kau!!" teriak gadis itu panik, terlebih saat seseorang dengan pakaian serba hitam itu mulai menarik pinggang rampingnya. Membawanya kembali tertabrak dengan tubuh kerasnya.

Seolhwa terus memberontak, dalam hatinya menjerit ketakutan, seseorang di depannya sangat asing. Terlihat seperti seorang perampok yang ingin merampas harta yang ada di dalam rumahnya. Persis seperti drama yang ia lihat di dalam Televisi. Ah gadis itu terlalu banyak menonton tayangan yang tidak perlu.

Seolhwa ingin berteriak sangat kencang, meminta malabantuan pada tetangga, ya dia ingin sekali. Hanya saja mulut kecilnya harus tertutupi dengan tangan besar itu, sangat besar, menutupi seluruh permukaan mulutnya, membuat Seolhwa merasa kesulitan untuk bernafas. Tubuhnya terus di desak oleh seseorang itu, dada keduanya saling bertabrakan. Jarak tinggi tubuh keduanya cukup jauh, pucuk kepala Seolhwa hanya sampai pada leher seseorang tersebut.

"Hmphh—" teriak Seolhwa tertahan, di detik itu ia merasakan kedua kakinya yang melayang. Perut ratanya tertumpu pada sebelah bahu seseorang itu, membawa mudah seolah Seolhwa ini adalah sekarung beras, berjalan santai menuju pintu kamarnya. Seolhwa terus menjerit sambil menggerakkan seluruh tubuhnya, berharap seseorang itu segera menurunkan atau bahkan melepaskan tubuhnya dari angkutan paksa itu.

"Lepaskan aku!!" teriak Seolhwa, kedua tangannya mengepal, memukul punggung keras pria yang membawa tubuhnya paksa. Masalahnya adalah handuk yang melilit pada tubuh Seolhwa hampir terlepas.

Seseorang itu tak memperdulikan jeritan Seolhwa, rasanya pukulan pada punggung tak berefek apapun. Ia terus melangkah, seolah pukulan serta teriakan tersebut hanya lah angin sekilas. Sebelah tangan kekarnya mulai menyentuh knop pintu kamar Seolhwa, masuk tak lupa menguncinya dari dalam, melempar kasar tubuh ramping itu ke atas ranjang berwarna kuning itu.

Bisa di pastikan jika seseorang itu adalah seorang pria, postur tubuhnya begitu tinggi nan kuat, bahunya begitu tercetak jelas saat ia mulai melepaskan jaket hitamnya. Melempar asal ke atas lantai tanpa melepas penutup wajahnya.

Kaos berwarna hitam itu menyembunyikan seluruh jenis otot yang terbentuk pada tubuhnya. Sebelah tangan kanannya tertera jelas beberapa jenis tatto di sana, semuanya penuh, di mulai dari pergelangan tangannya sampai pada ujung bahu. Membuatnya semakin terlihat sedikit mengerikan.

Seolhwa mulai menyorot ketakutan, bokongnya refleks mundur ke belakang, kedua tangannya sibuk menahan satu-satunya ujung handuk agar tak terlepas dari tubuhnya. Jantungnya mulai berdegup kencang, ketakutan semakin menyelimuti tubuhnya, sekarang dirinya harus bagaimana?

Ekor matanya mendapati sebuah gunting yang berada di atas nakas ranjangnya, isi kepala Seolhwa mulai berputar. Memikirkan cara agar jemarinya dapat mengambil benda tajam itu, tindakan kriminal satu-satunya cara yang melintas dalam isi kepalanya. Seolhwa tak lagi menjerit, keringat dingin mulai menyelimuti pelipisnya. Tidak ada yang dapat ia andalkan di sini selain dirinya sendiri, Seolhwa harus segera menyelamatkan dirinya sendiri.

Di detik selanjutnya, gadis Min yang ceroboh itu lantas bergerak. Ia geram melihat pria itu yang menghalangi langkah keluarnya, jemarinya hampir menyentuh nakas serta gunting di atasnya, namun sayangnya dengan satu kali gerakan jemari kekar itu yang terlebih dahulu menepisnya. Membuat Seolhwa gagal sekaligus mendapat lemparan tubuh sekali lagi.

𝐈𝐧𝐭𝐫𝐮𝐝𝐞𝐫 [𝐌]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang