Tak terasa sudah satu minggu lamanya sejak gadis itu melawan demam tingginya, Jungkook selalu setia menemani kekasih nya itu hingga benar-benar pulih. Dan hari ini, pagi ini, keduanya sudah tiba di sebuah bandara. Ah, sepertinya bukan hanya mereka berdua, tapi mereka bertiga. Jungkook, Seolhwa dan si tampan Kim. Sisanya para staf, hanya saja mereka menumpangi pesawat yang berbeda, jaraknya tiga puluh menit lebih lambat di banding penerbangan tiga orang utama itu.
Jungkook berjalan menuju lokasi si gadis terduduk, di sampingnya sudah ada koper berukuran sedang, mengingat mereka hanya akan mengunjungi negara asing itu selama tiga hari dua malam, bukan untuk liburan, untuk bekerja dan bekerja. Maka dari itu Seolhwa membawa barang secukupnya saja.
Jungkook terduduk kasar di samping si gadis, ia menghela nafasnya kasar, alasan ia bersikap demikian karena ini bukan keinginannya. Bahkan tiga hari sebelumnya Jungkook sudah meminta Seolhwa untuk tidak pergi, kesehatan adalah alasan utamanya, mengingat gadis itu baru saja sembuh dari demamnya. Namun apalah daya, gadis itu tetap pada pendiriannya, dengan alasan 'Beberapa staf sudah bekerja keras untuk kita, Sir. Kita harus tetap pergi!' begitu katanya.
Namun Jungkook sedikit lega, sebab status keduanya pun sudah resmi menjadi sepasang kekasih, perlu di ingat saja, jika nanti mereka sudah menginjakan kakinya di negara itu, apalagi jika gadisnya tetap tidak mau menurut dengan perkataannya, Jungkook jadi memiliki alasan untuk berhak atas gadisnya. Cukup pintar.
Hingga akhirnya Taehyung, Jungkook dan Seolhwa mulai memasuki pesawat, mereka sempat berpamitan sejenak pada staf, walau pada akhirnya akan sama-sama bertemu di hotel nanti. Ralat, bukan ketiganya, hanya Taehyung dan Seolhwa. Sir Jeon tetap pada sifat arrogant nya, bahkan ia sampai menggenggam tangan lentik si gadis, katanya supaya tidak terkena jilatan Taehyung. Ada-ada saja.
Bahkan sesampainya di dalam kursi pesawat, Jungkook seketika memilih kursi tengah, padahal jelas-jelas itu adalah kursi yang harus di tempati si gadis. Katanya ia lebih nyaman di tengah, bahkan Jungkook sampai menyuruh Seolhwa terduduk di kursinya, dekat jendela. Si gadis langsung menurut saja, ia tidak mau terjadi perkelahian di sana, yang seharusnya ia bisa terduduk di tengah, di antara pria tampan itu.
Selama perjalanan yang memakan banyak waktu itu, ketiganya memilih untuk menghabiskannya dengan cara tertidur, dengan harapan tubuh yang segar saat tiba di negara mewah itu. Hingga dua jam terakhir dari sisa perjalanan mereka, Jungkook terlebih dahulu bangun dari tidurnya, pramugari memberinya sarapan makan pagi, sebab kebetulan saat ini sudah menunjukan pukul delapan pagi.
Dengan lembut Jungkook mengusap pelan belah pipi si gadis yang masih terpejam dari tidurnya, sebenarnya Jungkook hanya tak ingin Seolhwa merasa pusing saat jam pendaratan tiba. Maka dari itu ia memilih untuk membangunkan gadisnya dari sekarang.
"Seolhwa," panggilnya berat, hingga perlahan dapat membuat si gadis membukakan matanya pelan.
Satu pemandangan indah di depannya, wajah Jungkook yang masih terlihat sempurna, padahal pria itu baru sama sama terbangun dari tidurnya, hanya berselisih lima belas menit lebih cepat saja. Jungkook itu sepertinya tidak mengenal kata jelek, kekasihnya selalu terlihat tampan.
"Sir?" sahut si gadis dengan nada lemah khas bangun tidurnya, Jungkook tersenyum, ia sangat menyukai suara lemah itu.
"Makan dulu, mungkin sekitar satu jam lagi kita akan segera keluar," ucap Jungkook seraya melirik ke arah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
Si gadis mengangguk mengerti seraya menggosok-gosok pelan matanya, kemudian menegakkan sebentar tubuhnya, kepalanya tak sengaja melirik ke arah Taehyung yang masih terpejam, masih memakai menutup mata berwarna merah dengan bentuk karakter kartun, dua mata dan satu garis mulut yang di lingkari warna kuning, tidak ada hidung. Begitu simple namun unik.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐧𝐭𝐫𝐮𝐝𝐞𝐫 [𝐌]✓
Fanfiction[MATURE] Bagaimana jika di dalam hidupmu, kamu memiliki seseorang yang diam-diam selalu mengikuti seluruh perbuatanmu? Min Seolhwa, gadis yang baru saja mengalami kepahitan dalam hidupnya harus lagi-lagi dihadang dengan kedatangan seorang stranger y...