Part 20

3.2K 520 415
                                    

Selamat malam semuaaa... kali ini challenge 180 vote dan 350 comment yaa, serius ini tuh mudah loh kalo kalian para sider ikut dukung... Dan aku liat juga perbandingan antara sider sama vote itu jauh bangett, banyak yang nikmatin tanpa mengerti bagaimana caranya memberi sebuah apresiasi:( jadi tolong yaa kerja sama nya.

Selamat membaca👶



Buggg

Satu pukulan tak segan-segan Jungkook lemparkan pada rahang sang adik, cukup keras dan kuat. Sehingga dapat membuat keseimbangan tubuh Jeongguk tergoyah, pria kecil itu terjatuh dari atas motor namun tidak dengan gadis Min itu.

Jemari kekar Jungkook turut bergerak sigap menarik tubuh langsing si gadis agar berdiri di sampingnya, sehingga membuat Seolhwa tak mengalami hal yang tengah Jeongguk alami itu.

"Sir?!" kejut Seolhwa saat merasakan lengannya yang di cekal kuat oleh jemari kekar itu. Kemudian menatap khawatir pada presensi Jeongguk yang sudah tersentuh aspal di belakang nya.

"Jeongguk!" berniat untuk menghampiri pria kecil itu, namun dengan cekatan Jungkook menahan tubuh si gadis, seolah tak mengizinkan sedikit pun Seolhwa untuk menghampiri sang adik.

Di sana terlihat Jeongguk yang tengah sedikit meringis seraya menyentuh rahangnya yang terasa terhantam bebatuan keras, pukulan kakaknya itu cukup luar biasa.

Sedangkan Jungkook mulai menatap presensi si gadis dengan kedua alis yang menyatu, rahangnya mengeras, terlebih setelah mendengar pernyataan kurang ajar yang adiknya lontarkan padanya tadi. "Kau pergi ke mobil ku, sekarang." perintah Jungkook yang mendapat respon kebingungan dari wajah si gadis.

"Sir? kau serius? saat adikmu seperti ini kau masih—"

"Pergi atau kejadian di ruang rapat kembali terjadi seperti siang tadi, nona Min." sela nya seraya menekan, membuat bibir Seolhwa seketika bungkam. "Biar bocah itu aku yang urus, jangan pedulikan dia. Kau hanya perlu pergi sekarang juga, nona Min."

Seolhwa benar-benar tak mengerti dengan isi kepala pria yang ada di hadapannya itu, bahkan Jungkook benar-benar sampai membantu si gadis untuk melepaskan helm itu dari kepalanya. Menaruh kasar helm itu ke atas jok motor Jeongguk, menginstruksikan si gadis untuk segera pergi.

Lekas Seolhwa melangkah ragu sesuai perintah sang atasan padanya, walau sesekali punggung mungil itu melirik khawatir pada presensi Jeongguk di sana. Hingga kedua kakinya dapat membawa tubuhnya berdiri tepat di depan mobil mewah Jungkook yang masih terparkir rapi seperti layaknya pagi tadi.

Seolhwa berdiri seraya mengigit pelan bibirnya, berpikir dengan rasa gundah, mengingat tentang apa yang tengah terjadi pada adik dan kakak itu saat ini. Entah apa yang membuat atasannya begitu marah pada seorang pria yang kebetulan sedang bersama nya, Seolhwa jadi teringat siang tadi, tepatnya saat jam istirahat. Mr. Kim itu? Ah ya beruntungnya wajah pria tampan itu tak tersentuh pukulan sedikit pun yang atasannya hadiahkan persis seperti apa yang baru saja menimpa Jeongguk tadi.

Hingga tak lama satu presensi kekar pun tiba, manik Seolhwa menatap sekilas kedua tangan atasannya yang mengepal marah. Berjalan dengan kedua bahu kekar nya yang terangkat, belum lagi kedua dadanya sedikit naik turun.

"Sir?"

"Diam, dan masuk sekarang juga." sela nya seraya berjalan cukup cepat menuju mobilnya, membuka kunci otomatis kemudian menarik daun pintu guna menginstruksikan agar si gadis lekas masuk ke dalam mobilnya.

Seolhwa tak langsung menuruti perintah sang atasan, ia justru menatap presensi kekar itu dengan raut wajah yang tak dapat di artikan. "Lalu bagaimana dengan Jeongguk sekarang?"

𝐈𝐧𝐭𝐫𝐮𝐝𝐞𝐫 [𝐌]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang