Part 29

2.8K 469 292
                                    

Sebelum bertemu besok mari kita bersenang senang terlebih dahulu dengan intruder yaa, 230 votement langsung up💜

Selamat membaca👶💜










Seolhwa keluar dari dalam ruangan Jungkook setelah mendapat ancaman juga posisi intim di dalam sana. Beruntung semua itu tak berlanjut lebih jauh lagi karena suara deringan ponsel itu terdengar jelas di sana, memisahkan jarak posisi keduanya dan setelah itu Jungkook sibuk berdebat dengan seseorang di sebrang sana, seseorang yang menghubunginya melalui sambungan telepon.

Lekas si gadis pergi dari dalam ruangan itu tanpa sepengetahuan atasannya, berjalan menuju pintu lift seraya berpikir keras seraya menelan ludahnya susah payah. Kenapa, mengapa dan bagaimana. Semua pertanyaannya di awali kata itu, ancaman atasannya justru semakin membuat si gadis penasaran.

Tak terasa jika pintu lift telah membawanya menuju lantai dimana ruangannya berada, Seolhwa hampir berjalan sampai di depan pintu ruangannya jika saja sebelah tangannya tak di cekal oleh sesuatu di sana. Sontak hal itu membuat leher bergerak cepat ke arah seorang pelaku yang menahan pergerakan nya itu. "Ryu-ssi?!"

Ya, dia lah si gadis Shin, kawan yang membawa masuk Seolhwa ke dalam perusahaan itu, gadis pemilik surai merah jambu itu tersenyum lucu dengan pipinya yang semakin hari semakin membesar. "Kau terkejut?"

Seolhwa hanya bisa memutar bola matanya malas, tentu saja dia terkejut, pikirnya adalah pria bertubuh kekar yang selalu bergerak tiba-tiba untuk mengunci seluruh pergerakan. "Apa yang sedang kau lakukan di sini?" alih Seolhwa.

"Tentu saja untuk bekerja, tapi lebih tepatnya aku ingin menemui mu sekarang." jawab Ryujin, sebetulnya ia baru saja ingin menghampiri sang kawan ke ruangan, namun kebetulan sekali ia bertemu dengan Seolhwa di luar ruangan.

"Eoh? ada apa memangnya?" tanya Seolhwa sedikit penasaran, pikirnya di luar pekerjaan namun sepertinya tidak, tepat saat Ryujin mulai membuka sesuatu di layar ponselnya.

"Begini Hwa-ssi, hari ini sedang ada jadwal pemotretan, dan jumlah staf penata artis kurang satu orang. Kebetulan sekali aku mengenalmu dan aku tahu apa keahlian mu walau nyatanya kau justru bekerja di luar keahlian mu." katanya seraya memainkan dua jarinya sejenak.

"Lalu? apa masalah nya?" tanggap si gadis Min belum mencerna.

"Jadi kedatangan aku kemari adalah untuk meminta mu untuk menjadi staf penata artis. Karena jika ku pikir-pikir kau orang yang tepat, Hwa-ssi." tutur Ryujin to the point, membuat raut wajah Seolhwa bereaksi kecil.

Sebenarnya Seolhwa bisa saja menerima permintaan Ryujin padanya, mengingat betapa senangnya ia dalam dunia penataan. "Tapi kenapa harus aku? memangnya tidak ada staf cadangan?"

Ryujin tertawa mendengarnya. "Staf cadangan katamu? memangnya ini club sepak bola? perusahaan ini menerima staf secara padat, tidak semua bisa masuk walau ia hanya bisa di pergunakan untuk sementara. Dan kau termasuk seseorang yang beruntung, Hwa-ssi. Kau bahkan mendapat pekerjaan yang lebih tinggi di banding pekerjaan yang akan kau lamar saat itu."

Seolhwa terdiam sejenak, ucapan Ryujin memang benar adanya. Faktanya ia bisa bekerja di perusahaan itu berkat saran dari si gadis Shin juga keputusan sepihak dari Jungkook yang menetapkan dirinya untuk menjadi seorang sekretaris. "Tapi aku sedang mengerjakan pekerjaan ku, Ryu-ssi. Cukup banyak dan-"

"Sudah jangan pikirkan itu, biar semua pekerjaan mu di hari ini aku kerjakan ya?" sela Ryujin seraya berjalan menuju pintu ruangan Seolhwa, berniat untuk mengambil alih tugas kawannya hari ini demi posisi staf penata artis yang kebetulan tak hadir hari itu.

𝐈𝐧𝐭𝐫𝐮𝐝𝐞𝐫 [𝐌]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang