Part 32

3K 486 383
                                    

Selamat malam semua, maaf untuk segala keterlambatan nya:( semakin kesini aku semakin di landa sibuk, tapi untuk selanjutnya aku akan mencoba untuk kembali konsisten:) baiklah 240 vomment akan langsung up kembali

Selamat membaca👶





Tentu saja lontaran Seolhwa mengundang raut wajah terkejut dari Ryujin. "Kenapa kau bisa berpikiran seperti itu? maksudku, apa yang membuat mu yakin kalau dia sungguh Jeykey?"

Seolhwa tak langsung menjawab, ia justru menarik sedotan di depannya, menelan jus sejenak seraya kembali melihat situasi, berdiri kemudian berpindah tempat duduk. Menaruh bokongnya di samping Ryujin. "Aku akan duduk di sini."

"Kenapa? bukan kah jika kita bersebrangan lebih terlihat nyaman?" tegur Ryujin kebingungan, entahlah perilaku Seolhwa hari ini cukup aneh menurutnya.

Seolhwa tak menjawab, ia melihat beberapa kamera yang terpasang di area masing-masing sudut cafe itu sejenak sebelum ia menurunkan nada bicaranya. "Seketika aku ingat pada film yang aku tonton beberapa waktu kemarin, Jeykey itu stalker dan mungkin saja dia bisa mengawasi apa yang sedang ku lakukan dan ku bicarakan sekarang ini."

Ryujin semakin di buat kebingungan, bisa di lihat dari raut wajahnya saat ini. Punggung tangannya seketika terulur guna menyentuh dahi Seolhwa, memeriksa suhu tubuh temannya sebentar. "Kau tidak panas, tapi kenapa kau sangat aneh hari ini, Hwa-ssi."

Seolhwa menepis pelan tangan Ryujin, matanya mulai menatap temannya. "Aku serius, Ryu-ssi. Begini, kau ingat bukan dimana hari kau pergi dan meninggalkan ku di dalam rumah mu sendirian? stranger itu datang padaku, saat aku sendiri, saat kau baru saja pergi. Darimana dia tahu keberadaan ku saat itu jika bukan mengintai semua langkah tujuan ku? bisa saja dia menaruh banyak camera tersembunyi di sekitar ku, bukan?"

"Mungkin saja, lalu apa yang membuat mu yakin jika Sir Jeon adalah Jeykey?" tanya Ryujin, mencoba untuk mendengarkan temannya itu, walau menurutnya sangat tidak mungkin.

"Sebenarnya aku belum sepenuhnya yakin, hanya saja sejak awal aku bertemu dengannya, aku merasakan hal yang sedikit mengganjal. Semua perlakuan dan tingkah lakunya menyorot pada Jeykey." tutur Seolhwa, masih menjaga nada suaranya, pelan.

Ryujin mulai tersenyum kecil di sana, ia meraih kentang goreng pesanannya, memasukan ke dalam mulutnya sambil berucap. "Mungkin itu hanya perasaan mu saja, Hwa-ssi. Sir Jeon itu pria yang sangat sibuk, tidak mungkin dia melakukan hal bodoh dan gila seperti apa yang di lakukan oleh stranger mu."

Seolhwa terdiam sejenak, tuturan Ryujin seolah mengarahkan bahwa dugaan Seolhwa hanya sebuah dugaan semata saja. "Lagipula kalau ya benar adanya, kenapa justru kau yang menjadi incarannya?"

"Ya aku juga tidak tahu. Tapi--" jeda Seolhwa, ia mulai memiringkan posisi duduknya, berhadapan lebih dekat dengan Ryujin yang sedang mengunyah kentang. "Titik hitam di bawah bibir nya itu, membuat ku mulai yakin jika dia adalah Jeykey."

"Titik hitam?" ulang Ryujin, di balas anggukan oleh Seolhwa. "Lalu apalagi?"

"Aku sedikit ingat bentuk bibirnya, hampir sama tapi--" jeda Seolhwa mulai mengigit bibir bawahnya pelan, merasa malu dengan apa yang akan ia ucapkan selanjutnya. "Mulut Jeykey rasanya manis, manis seperti rokok. Kalau Sir, dia manis alami."

Sungguh di detik itu pipi Seolhwa hampir meledak, terlebih saat melihat reaksi Ryujin yang sepertinya akan menggemparkan seisi cafe. "Apa katamu?!!!!"

Mendengar kehebohan Ryujin membuat Seolhwa lekas menutup wajahnya, membiarkan gadis Shin itu mengeluarkan reaksi terkejut dan tak percayanya, bahkan Ryujin sampai mengeluarkan tawaannya di sana. "Hwa-ssi, sungguh kau sudah mencicipi bibir Sir?!"

𝐈𝐧𝐭𝐫𝐮𝐝𝐞𝐫 [𝐌]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang