Part 10

3.9K 594 369
                                    

Kembali mencapai target dengan cepat, peluk online kalian🥰... Terimakasih pada sider yang syudah sadar dan yang belum semoga cepat di sadarkan yaa wkwkwk..... Okay 115 vote and 220 comment, ayok banyakin comment, aku suka liat reaksi kalian di tiap line nya✨✨






•••

Seolhwa menelan ludahnya susah payah, setelah mendengar pertanyaan yang Jeongguk lontarkan padanya itu, lalu ia harus menjawab apa sekarang? tidak mungkin bukan jika gadis Min itu harus menceritakan apa yang telah ia alami selama ini? terutama setelah kedatangan seseorang asing itu?

"Sebenarnya alasan aku mendobrak pintu rumah noona bukan karena itu, aku melihat seseorang masuk lewat jendela. Terlihat santai, seolah dia memang sudah sering masuk lewat sana." beber Jeongguk membuat gadis Min itu menatap Jeongguk antusias.

"Aku ingin menangkapnya, aku khawatir dia akan mencuri sesuatu. Pikirku noona belum ada di rumah, karena tidak ada satupun yang membantuku jadi ku ketuk keras bahkan sampai ku dobrak." katanya sambil menyentuh sisi lengannya yang menjadi alat pendobrak pintu rumah gadis Min itu. "Aku masuk dan mencarinya, dia cepat sekali noona. Aku kehilangan jejaknya, tak lama dari itu ku lihat noona terlihat ketakutan sambil membawa senapan, aku lebih merasa khawatir saat mengetahui noona yang rupanya ada di dalam rumah ini."

"Tapi syukurlah noona tidak di lukai olehnya, juga tidak ada barang yang hilang juga."

Di detik itu pula Seolhwa mulai berpikir, kemungkinan besar seseorang yang tengah Jeongguk ceritakan itu adalah stranger gilanya. "B-bagaimana ciri-cirinya?" tanya Seolhwa.

"Tubuhnya tinggi, tidak terlalu jelas sih noona. Tapi pakaiannya serba hitam, aku tidak bisa melihat wajahnya, hanya bagian punggung dan kepala yang memakai topi." beber Jeongguk dengan apa yang sudah ia lihat.

Seolhwa menelan ludahnya setelah mendengar ciri-ciri tersebut, sangat mirip dengan bayangannya sekaligus meyakini Seolhwa bahwa pria asing itu benar-benar baru saja kembali menelusup ke rumahnya.

"Dia kembali." lirih Seolhwa refleks sebab merasa ketakutan, nada suaranya sangat pelan namun masih bisa terdengar jelas di rungu pria kecil yang terduduk di sampingnya itu.

Seketika dahi Jeongguk mengerut mendengarnya. "Jadi noona sungguh mengenalinya?"

Cepat-cepat gadis Min itu menggelengkan kepalanya, sedikit terkejut karena Jeongguk dapat mendengar lirihan refleks nya tadi. "T-tidak aku—"

"Jangan berbohong noona, dari gelagatmu saja aku sudah tau. Sekarang katakan padaku, sejak kapan dia berani menganggu noona?!" tekan Jeongguk khawatir.

Seolhwa kembali di landa kebingungan, Jeongguk terus menekannya agar mengatakan padanya, bahkan jemari pria kecil itu mulai menyentuh lengan mungil Seolhwa. Tatapan Jeongguk menyorot pada Seolhwa, seakan meminta agar percaya padanya.

"Noona percaya 'kan padaku?" Jeongguk mulai menyentuh bibirnya, seolah sedang menarik sleting dari sudut bibirnya sampai pada ujung di bibir lainnya. "Aku bisa menjaga rahasia, akan ku tutup rapat bibirku."

Gadis Min itu terdiam berpikir, rahasia seperti ini hanya bisa ia ceritakan pada Ryujin. Membuat dirinya turut bergantung pada Ryujin jikalau ia merasa bahaya, namun di satu sisi ia tak bisa jika terus menerus seperti ini, stranger itu bisa datang kapan saja pada Seolhwa, juga harus segera di tangkap dan diadili dengan sebagaimana rupa.

Seolhwa menatap mata Jeongguk bingung, di satu sisi gadis Min itu sangat ingin menceritakan apa yang sebenarnya menimpa padanya. Namun di satu sisi ia pun merasa ragu.

𝐈𝐧𝐭𝐫𝐮𝐝𝐞𝐫 [𝐌]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang