Part 23 [M]

6.5K 553 464
                                    

Intruder kembali nihh, tembus 195 vote+380 comment aku langsung up💜 ini mature yaa, be wise⚠️

Selamat membaca👶🌚






Seolhwa menggelengkan kepalanya cepat, tepat saat pria itu mulai mensejajarkan posisinya. Menjatuhkan sebelah lutut hingga tangannya mulai menyentuh sudut dagu si gadis. "Sudah selesai bermainnya?"

Susah payah si gadis menelan saliva nya, ia benar-benar merasa seperti seorang buronan yang baru saja di temukan oleh pihak penangkapan. Keadaan pria itu masih sama seperti awal, yang membedakan hanya lah satu kantung kecil yang berada di sebelah tangan kirinya. Terlihat membawa sesuatu dari dalam sana.

"Maaf sudah membuatmu ketakutan, aku tidak ingin membuat kegaduhan. Jadi ku pikir lebih baik aku pergi sejenak untuk membawa barang milikku, dan sekarang," jedanya seraya menyisipkan pelan anak surai si gadis ke belakang telinganya sejenak. "Aku sudah kembali." lanjutnya dengan bisikan.

Lekas Seolhwa menggerakkan bahunya, sedikit menjauhkan kepalanya dari sentuhan pria asing itu padanya. Bibirnya mengetat ingin memaki, memaki tentang apa yang sudah pria itu lakukan padanya. Stranger yang satu ini benar-benar gila.

"Hei apa itu tadi?" tanya nya dengan jemari yang sudah tak lagi menyentuh bagian si gadis, kedua alisnya sedikit menyatu. Menandakan akan munculnya rasa ketidaksenangan nya. "Tidak baik menghindar seperti itu, kau tahu? aku hanya ingin bersikap lembut padamu." lanjutnya seraya ingin kembali menyentuh bagian wajar gadis Min itu. Namun dengan cepat Seolhwa kembali menjauh.

"Jangan sentuh aku," ucap si gadis tanpa menatap sedikit pun wajah pria yang masih belum berani menunjukkan wajahnya itu.

Di dalam mulutnya, pria itu mulai memainkan lidahnya. Menatap si gadis dengan tatapan yang tak dapat di artikan. "Kau marah padaku, karena kejadian mati lampu tadi?" tanya nya, namun Seolhwa masih enggan untuk menjawab. Membuat si pria gemas melihatnya.

Pria itu terkekeh kecil, memasukan kantung kecil itu ke dalam saku hoodie nya sejenak. Sebelum pada akhirnya kedua tangannya bersih tanpa menyentuh apapun, kemudian dengan cekatan kelima jarinya menyentuh dagu si gadis, mencengkram kuat hingga membuat pandangan keduanya bertemu. Inilah yang di maksud gemas dari pria bernama Jeykey itu.

"Seharusnya aku yang marah padamu, mencoba melawan ku dengan cara melarikan diri lalu keluar karena rasa takutnya, benar-benar gadis yang bodoh." tuturnya dengan nada menekan, jemari kekar nya juga sama-sama menekan kuat rahang tersebut yang otomatis membuat si gadis meringis kesakitan.

"Kau tahu apa konsekuensi yang akan kau terima jika berani melawan dan membantah ku, bukan?" lanjutnya bertanya, bahkan kali ini pergelangan tangannya sudah di cekal kuat oleh kedua jemari lentik si gadis, mencoba ingin lepas.

Seolhwa mengalami kesulitan untuk menjawab, bahkan kini rahangnya terasa hampir remuk. Kekuatan Jeykey memang sangat lah kuat, membuatnya kembali di landa kesulitan untuk membantah.

"S-sakit—" rintih si gadis terbata, serentak Jeykey melepaskan cengkraman nya. Cukup kasar, alhasil Seolhwa lekas menyentuh rahangnya, sedikit menggerakkan rahangnya yang hampir remuk akibat cengkraman tadi.

Gadis itu pikir ini sudah selesai, namun sayangnya bukan tanpa alasan Jeykey melepaskan cengkraman tersebut, justru ia semakin bergerak lebih. Salah satunya dengan cara menarik kasar tubuh si gadis, membuatnya tertabrak sejenak sebelum pada akhirnya ia meletakkan perut gadis Min itu pada sebelah bahu kekar nya. Berdiri dengan sangat mudah, seolah beban tubuh si gadis hanya seukur kapas.

𝐈𝐧𝐭𝐫𝐮𝐝𝐞𝐫 [𝐌]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang