Part 26

3.2K 505 403
                                    

Selamat malam slcrave 💜 kita challenge lagu yuk 205 vote dan 380 comment yaa,,, bisa kok kemarin juga bisa xixi. Kebetulan part kali ini cukup panjanggg.

Selamat membaca💜








Seolhwa benar-benar tak dapat mengutarakan bagaimana perasaannya saat ini, ia benar-benar canggung, panik juga malu. Kekacauan Ryujin bisa saja di dengar langsung oleh atasannya, bahkan kini jemari Jungkook masih setia mengelus halus permukaan bahunya. "Hanya begitu caramu berterimakasih, nona Min?"

Seolhwa hanya bisa meremas sisi kemeja hitam Jungkook seraya mempertemukan masing-masing pandangannya. Hanya saja mata Jungkook menyorot sendu, seolah sedang menunggu sesuatu yang akan keluar dari belah bibir si gadis. "A-apa sir mendengar pembicaraan ku dengan Ryujin?" alih si gadis, sebetulnya niatnya bukan untuk mengalihkan pembicaraan, hanya saja itu yang berada di isi kepalanya saat ini.

Jungkook tak langsung menjawab, ia memejamkan mata sejenak guna mengingat, sebetulnya berlebihan, hanya saja caranya memang seperti itu. "Ya." balasnya langsung membukakan kedua matanya.

"Kalau begitu, itu tandanya sir tidak tidur?!" tanyanya lagi, kali ini nadanya mulai terdengar panik.

"Aku tidur, hanya aku bisa mendengar semuanya, nona Min. Suara mu dan temanmu itu, sampai masuk ke dalam mimpiku."

Seolhwa terdiam sambil mengumpat dalam dirinya, seharusnya ia tadi melarikan diri saja dengan cara berjalan cepat, jika sudah seperti ini dirinya sendiri yang malu. Terjatuh ke atas paha keras Jungkook memang bukan hal yang cukup buruk, namun hanya saja, jemari nya itu masih sibuk menari-nari di atas bahunya. "Maaf sir, maaf untuk yang tadi, tolong lupakan saja. Dan untuk ponselmu, terimakasih."

Sebelah alis Jungkook terangkat mendengarnya. "Hanya itu?"

"Lalu memangnya sir ingin aku bagaimana?" balas si gadis, walau dalam dirinya berharap wajar-wajar saja, mengingat dengan kurang ajarnya ia masih belum melepaskan jemarinya dari sebelah bahunya.

Mata Jungkook bergerak menatap wajah hingga tubuh si gadis sejenak, tangan kekar nya mencekal pergelangan tangan si gadis seraya berucap. "Ikut denganku."










•••

Di sinilah Seolhwa berada, terduduk di samping jok pengemudi tampan bertubuh kekar yang di pastikan adalah atasannya sendiri, atas keinginan Jungkook sendiri gadis itu bisa berada di sana. Sesekali Seolhwa melirik ke arah belakang guna memastikan seluruh barang-barang miliknya sudah berada di sana, dirinya siap untuk kembali pulang pagi ini.

Ini adalah hari ke dua ia berada di dalam mobil atasannya, bukan untuk pergi bekerja, melainkan pergi menuju tempat kediamannya, entah apa yang membuat Jungkook meminta hal seperti ini pada si gadis sebagai ucapan terimakasih karena sudah bersedia di pinjami ponselnya. Seharusnya Jungkook tidak meminta ini, bagi Seolhwa ini justru hanya merepotkan atasannya saja.

"Sir dari depan sana belok kiri." kata si gadis mengarahkan jalan, bukan karena permintaan Jungkook tapi gadis itu berinisiatif sendiri, walau sebenarnya Jungkook tak membutuhkan arahan tersebut.

Sesekali Seolhwa melirik ke arah atasannya, bibir tipis itu sama sekali tak terbuka, rapat bagai kertas yang baru saja di olesi sebuah lem. Tangan yang di hiasi garis vein itu hanya sibuk mengarahkan benda bulat hitam di depannya, kedua matanya juga menatap fokus, walau sesekali ekor matanya melirik kecil pada presensi si gadis.

Hingga akhirnya mobil mewah Jungkook berhenti tepat di depan pintu pagar rumah gadis Min itu, membuka seatbelt di susul Seolhwa yang melakukan hal yang sama. Jungkook turun terlebih dahulu, matanya menjelajahi sekitaran pemandangan depan rumah si gadis, rumah yang beberapa hari kebelakang sudah tak ia kunjungi, mangsanya datang padanya secara cuma-cuma, jadi untuk apa ia kemari? namun sepertinya setelah hari ini, ia akan bertindak seperti pada awalnya lagi. Mungkin saja, jika dirinya sedang ingin.

𝐈𝐧𝐭𝐫𝐮𝐝𝐞𝐫 [𝐌]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang