Bab 59

3.9K 431 41
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sesuai niatnya kemaren, tepat pulang dari rumah Rangga, Revan langsung memutuskan akan pindah apartemen. Mengingat apartemen nya itu sudah menjadi tempat sepupunya melakukan hal berdosa. Mungkin jika mereka melakukan karna sudah sah menikah, ia tidak apa-apa. Hal seperti itu wajar, ia bisa memaklumi. Tapi ini? Tidak bisa ditolerir.

Akhirnya setelah menyuruh orang suruhan untuk mencarikan apartemen, ada beberapa sudah yang ia dapatkan. Sisanya tinggal ia pilih salah satu yang akan ia ambil. Pilihan nya jatuh pada apartemen yang bersampingan dengan hotel bintang lima.

Berbeda jika apartemen sebelumnya yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah orangtuanya, lokasi ini malah lumayan jauh dari tempat sebelumnya.

Ia tidak bisa meninggali tempat apartemen lama mengingat sudah terjadi hal seperti itu. Bisa-bisa dia akan terus teringat apalagi hal itu terekam di CCTV nya, membayangkan nya saja sudah membuat Revan bergidik ngeri.

Barang-barang yang ada di apartemen lama nya pun dipindahkan semua ke apartemen baru. Tinggal menyuruh orang-orang suruhan untuk memindahkan nya, mengingat barang-barang yang ada di apartemen itu juga tidak banyak, jadi tidak memerlukan waktu yang banyak untuk mengurus semuanya.

Sekarang Revan tengah bersandar di sandaran sofa, menelisik menatap lingkungan apartemen nya yang baru. Hanya dinding dengan cat berwarna putih dipadukan beberapa bagian yang berwarna cream. Revan tidak serajin itu untuk mendekor apartemen nya. Ia lebih
Suka yang seperti ini, seperti setelan pabrik tanpa tambahan campur tangan.

Merasa haus, ia pergi menuju kulkas. Sial, kulkas nya kosong. Tidak ada minuman atau makanan yang tersedia.
Dengan segera ia menelfon kedua sahabatnya, hitung-hitung sekalian memberi tahu kalau ia pindah apartemen. Dengan niat sebenarnya menyuruh kedua sahabatnya itu membawakan minuman dan makanan ke apartemennya.

“Rel”

iya halo, apa van?”

“lo bisa ke sini ga? Gue pindah apart”

loh katanya ketemuan dirumah Brian?”

“ga jadi, lo berdua kesini aja”

Oke deh, jangan lupa sharelock

“hm”

Tutt
Sambungan terputus, Revan langsung mengirimkan lokasi apartemen nya sekarang beserta letak lantai dan nomor apartemen nya. Tak lupa juga ia mengirimkan pesan berupa menyuruh kedua orang itu untuk membawakan makanan dan minuman.

Padahal jika ia ingin ia bisa saja memesan delivery makanan, hanya saja Revan terlalu malas memakan makanan berat. Ia hanya ingin memakan makanan ringan serta minuman dingin.

***

“Alena, what's my schedule after this?” tanya Aska kepada Alena, salah satu orang kepercayaan Ayahnya (sejenis sekretaris)

Hiraeth✓[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang