Bab 57

4.1K 456 44
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Terhitung sudah 3 hari semenjak Aska pergi ke Australia, dan sudah 3 hari itu juga laki-laki itu tak mengiriminya pesan.
Dihari pertama Aca berniat akan menelfon dan memberi pesan, tapi melihat last seen nya adalah saat laki-laki itu masih dibandara, hari sebelumnya.

Aca berpikir maklum, Aska pasti sangat sibuk untuk mengurus bisnis perusahaan keluarganya. Apalagi yang ia tahu kalau ada masalah disana.
Hari kedua juga tidak ada kabar dari Aska, hari ketiga tetap sama.

Sepertinya laki-laki itu memang jadi orang yang super sibuk sekarang.

“aciee yang galau ditinggal doi nih ya” seruan seseorang yang datang lalu duduk disebelahnya

Siapa lagi kalau bukan Nabila

“Gue ga galau njir” bantah Aca

“iya iya ga galau, tapi ga dapet kabar ye kan?” langsung saja Nabila tertawa terbahak-bahak saat Aca menggelitiki tubuh nya

Lalu tak lama mereka menghentikan itu, disisa tawanya Nabila bertanya “Revan ada ngajak lo?”

Aca mengangguk “iya dari kemaren malah”

“Terus ga lo terima?”

Aca menggeleng lesu “lagi mager” kemudian merebahkan tubuhnya kembali ke kasur

“Lo haid?” tanya Nabila

Aca menggeleng, “belum, masih pms”

Nabila mengangguk-angguk mengerti, perempuan kadang memang seperti itu. Mood nya akan berubah-ubah apalagi saat PMS, dan kadang menjadi lebih ganas saat sudah menstruasi.

(So guys pms sama haid itu beda ya!)

“kadang gue heran, cowo-cowo tuh tau sebutan PMS tuh dari mana sih? asal sebut tapi gatau definisi sesungguhnya” gerutu Nabila

Ia kesal karna tadi saat masih disekolah, ia sudah menyelesaikan tugas tiba-tiba Ari teman sekelas nya mengambil buku nya secara paksa untuk menconteknya.
Jelas Nabila marah, ia sudah mengerjakan selama satu jam lebih, tapi malah direbut paksa.

Hingga terjadilah kegarangan Nabila yang memarahi Ari sehingga membuat nyali cowo itu menciut.
Tapi saat satu kalimat pertanyaan dari cowo itu membuatnya semakin kesal saat mengatakan
“garang banget, lagi PMS ya?”

Ingin sekali Nabila menutup mulut Ari dengan lakban dan lem pengerat supaya cowo itu berhenti bicara.

“Ya gitulah, bahkan cewe aja banyak yang gatau apa bedanya PMS sama haid” timpal Aca yang disetujui Nabila

“cowo tuh ngeliat cewe marah langsung aja dibilang PMS, padahal kan marah-marah tuh ga harus alasan nya karna PMS”

“yg PMS pun ga mesti gejalanya marah-marah ”

Hiraeth✓[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang