Bab 62

3.4K 362 22
                                    

Keluarga Rangga memasuki  kediaman keluarga Clarissa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keluarga Rangga memasuki  kediaman keluarga Clarissa. Disambut baik oleh papa Clarissa, sedangkan si anak hanya menatap bingung kenapa mereka bertamu kerumahnya.

“Ada apa ya pak?” tanya Harisman, papa Clarissa

“Sebelum itu perkenalkan saya Banu Wijaksono, ini istri saya Lina, dan yang ini putra saya, Rangga” balas Banu selaku papa Rangga yang memperkenalkan diri mereka, mengingat  keduanya belum saling mengenal

Harisman mengangguk
“Saya Harisman, dan ini putri saya Clarissa.”

“Mungkin saya tidak akan berbasa-basi, saya akan to the point disini. Kami sekeluarga meminta maaf atas apa yang dilakukan oleh putra saya Rangga kepada Putri anda” ucap Banu

Harisman mengerutkan keningnya tidak mengerti, lalu menatap Clarissa meminta penjelasan. Si yang ditatap hanya mengendikkan bahunya seolah ia juga tidak mengerti.

“Maksud anda apa ya? Saya tidak mengerti”

Banu menghela nafasnya, menatap sang anak sejenak lalu beralih menatap istrinya yang mengangguk.
“Beberapa hari yang lalu terjadi sebuah kejadian diluar batas antara putra saya dan putri anda. Mereka melakukan perbuatan tidak senonoh mengingat mereka tidak ada hubungan yang sah, jelas ini melanggar norma. Kejadian itu terjadi di apartemen keponakan saya, saya tau anda juga mengenalnya. Itu adalah Apartemen Revan. Saat itu anak anda berada di apartemen Revan, dan anak saya juga pergi kesana. Tidak ada Revan saat itu, jadilah mereka hanya berdua. Mengingat adanya hawa nafsu ataupun lain hal yang mempengaruhi, mereka melakukan nya.”

“Saya meminta maaf sebesar-besarnya atas kejadian itu. Kalaupun anda meminta pertanggungjawaban anak saya, maka akan kami lakukan”

Harisman terdiam sejenak, beralih kembali menatap sang anak. Clarissa hanya menampilkan ekspresi santai, seolah-olah ini bukan lah masalah besar.

Belum sempat Harisman menjawab, Clarissa lebih dahulu membuka suara.
“Santai aja om, tante. Gausah gelisah, aku juga ga minta tanggung jawab kok. Lagian ngapain minta tanggung jawab? nanti malah dinikahin. Aku kan ga suka sama Rangga” ucapnya kelewat santai

Harisman menatap aneh pada putrinya.
Clarissa yang ditatap pun langsung menoleh pada papanya “santai pa, papa juga tau aku udah pernah ngelakuin kayak gitu di Aussi, yaudah si gapapa. Lagian ga sampe hamil juga kok, jadi ga ribet”

Harisman terdiam sebentar, lalu menatap pada tamunya. “Saya tidak menyalahkan anak anda atas hal seperti ini, karna hal seperti ini sudah pernah terjadi. Lagian anak saya tidak sedang hamil, jadi tidak perlu pertanggungjawaban dari anak anda”

Keluarga Rangga tercengang, mereka berpikir ‘ada ya orang tua yang santai mengetahui perbuatan buruk yang telah dilakukan anaknya sendiri?’

Mungkin jika orang lain akan sangat marah pada anaknya jika melakukan hal seperti itu pada laki-laki yang bukan suaminya. Atau bahkan bisa diusir dari rumah. Tapi Harisman? Dia santai saja setelah mendengar ucapan dari Banu.

Hiraeth✓[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang