Hi welcome to my story
Sorry if the story is not what you imagined
Don't forget to vote and comment
•
•
•
WARNING ⚠️
*tandai jika ada typo!
*cerita banyak amburadul!
*maaf jika cerita tak sesuai dengan harapan!
*cerita belum revisi!
•
•
•
--Happy reading💟
--
'kembalinya aku bukan untuk mengulang luka lampau, tapi untuk membuka lembaran baru setelah luka itu!' -Alisha--
Pukul 06.05 Milan, Italy
Di Minggu pagi yang cerah ini. Seorang gadis berambut panjang indah itu, sedang duduk bersantai di balkon kamarnya, dengan secangkir kopi yang menemaninya. Gadis itu terlihat melamun memikirkan sesuatu.
Sampai pada akhirnya suara langkah kaki yang terdengar menuju ke arah kamarnya, membuat lamunannya buyar. Ia menoleh ke arah pintu masuk kamarnya.Ceklek
Pintu terbuka menampilkan wajah seorang wanita paruh baya yang berusia sekitar enam puluh tahun, tetapi masih terlihat cantik.
"Alisha." Panggil wanita itu lembut pada Alisha.
"Adel merengek ingin engkau pulang." Ucapnya. Gadis itu menaikan sebelah alisnya, senyuman terbit di wajah cantiknya itu.
"Oma becanda?"tanya gadis itu.
"Tidak, cepatlah bersiap-siap. Opa dan Oma menunggumu dibawah." Gadis itu mengangguk, bukannya gadis itu bersiap-siap, gadis itu malah membuka ponselnya dan menelfon seseorang.
"halo dek?"
"Bang Althan! aku sore pulang!" ujarnya dengan bersemangat.
"really?"
"iya, ya udah bang, aku mau makan." ujarnya langsung memutuskan panggilannya sepihak.
Alisha Asyandra Maheswari, gadis yang memiliki paras yang begitu cantik. Siapapun yang melihatnya mungkin akan jatuh dalam pesonanya. Gadis itu tentu memiliki segudang bakat yang membuat siapapun yang melihatnya akan terkagum-kagum. Gadis ceria yang dikenal ramah oleh orang sekitanya. Namun dibalik keceriaannya itu ada suatu hal yang tak diketahui siapapun, terkecuali opa dan omanya.
Ia putri bungsu dari empat bersaudara. Anak dari pasangan Wisnu Brama Maheswari dan Adelia Rasya Permana. Ia mempunyai satu kakak perempuan yang sudah menikah dan dua kakak laki-laki kembar yang tak seiras.
Empat tahun lamanya gadis itu tinggal di Italia bersama opa dan Oma nya itu. Karena, tragedi dimana dirinya diculik dan hampir menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh teman sekelasnya sendiri, yang dilakukannya hanya karena iri dengan apapun yang diterima oleh Alisha. Menjadikan gadis itu trauma akan hal itu. Opanya yang mendengar kabar itu langsung turun tangan dan membawa Alisha pergi bersama nya ke Italia.
Siapa yang tak kenal dengan keluarga Maheswari, keluarga kolong merat yang menduduki tingkat ke-2 didunia perbisnisan di Italia. Banyak yang berlomba-lomba untuk dapat menjadi rekan bisnis dari perusahaan milik keluarga Maheswari itu. Namun, tak ada yang mengetahui jika keluarga Maheswari masih memiliki satu putri cantik yang masih berstatus lajang itu. Yang mereka ketahui hanya lah putri pertama keluarga Maheswari yang beberapa bulan lalu telah menikah.
Gadis itu berjalan menuju lemari besar yang berisi pakaiannya. Ia membuka dan mengambil koper yang terletak didalam lemari. Gadis itu mengambil satu persatu bajunya dan memasukkan ke dalam koper. Senyuman diwajahnya tak lutut sedari tadi. Bagaimana tak senang, sudah beberapa tahun dirinya itu meninggalkan tahan kelahirannya yang begitu ia rindukan. Akan trauma yang ia rasakan beberapa tahun lalu kelam, dirinya sudah berhasil menghilangkan trauma akan hal itu, dengan bantuan sang opa dan Oma tentunya.
Setelah selesai ia segera turun ke lantai bawah untuk menemui opa dan omanya yang sudah menunggunya di meja makan. Gadis itu menuruni satu persatu anak tangga. Ia tersenyum kearah Opa dan omanya itu yang tengah memandang kearahnya dengan senyuman.
"Moring opa, oma." Ujarnya. Gadis itu mencium pipi keduanya dengan bahagia. Gadis itu mendudukkan dirinya di kursi yang berhadapan dengan sang Oma. Gadis itu segera mengambil sarapan yang sudah tersedia didepannya itu.
"Kamu mau tinggal disana?" Tanya sang opa.
"Boleh opa?" Tanyanya. Opa nya itu tersenyum dan mengangguk.
"Beneran?!" Pekiknya senang.
"Tapi, jaga diri disana." Ujar sang Oma.
"Pasti dong Oma." Ujarnya kemudian memasukkan sendok yang berisikan makanan itu kedalam mulutnya.
Ruang makan menjadi begitu sunyi, hanya terdengar suara dentingan sendok yang tengah beradu dengan piring.Beberapa menit berlalu,acara makan pun selesai. Alisha, kini gadis itu tengah bersiap di kamar, ia akan berangkat ke bandara pada pukul 7 nanti.
"Sudah siap nak?" Ucap nenek Alisha. Gadis itu menoleh dan mengangguk.
"Sudah, ayo berangkat."
Mereka bersiap untuk menuju bandara internasional di Italy. Mereka memasuki mobil dengan Opa Vernando yang menyopir, dirinya ingin menyopir sendiri, membiarkan sang supir pribadi beristirahat sekejap.
Beberapa menit mereka telah sampai di bandara. Gadis itu dengan berat hati meninggalkan keduanya. Gadis itu memeluk erat opa dan oma nya. Ia menangis di pelukan sang oma, begitupun dengan sang oma yang menangis.
"Jaga diri baik-baik disana." Ujar pelan oma nya dengan mengecup kening cucunya.
"Sudah, masuklah." Suruh opanya kepada Alisha. Gadis itu berjalan meninggalkan mereka berdua yang menatapnya sendu.
(◕ᴗ◕✿)
"IAN, SINI DULU NAK." teriak seorang wanita yang tengah duduk bersama suami dan anak bungsunya di ruang keluarga.
"Iya mah." Seorang lelaki berjakun dengan badan atletis nya, tengah menuruni tangga menghampiri ibunya.
"Kenapa mah?" Tanya saat dirinya sudah berada di samping ibunya.
"Tadi paman kamu telpon mamah, katanya ada barang yang ketinggalan, kamu kasih ini ke paman kamu. Take off pesawatnya masih satu jam lagi kok." Lelaki itu mengangguki ucapan ibunya.
"Sekarang mah?" pertanyaan yang terlontar dari mulutnya itu mengundang tatapan tajam sang ibu, membuat nyalinya sedikit menciut untuk membuka suara kembali.
Dia Devian Arsenio Pratama, siapa yang tidak kenal dengan dirinya. Lelaki yang kini menjabat sebagai ketua geng motor terkenal di ibukota Geng Rajawali. Lelaki yang dikenal dengan kepribadian cuek dan acuh. Anak dari pemilik perusahaan terbesar ke-2, Farrel Rangga Pratama dan Zilda Fahira. Paras tampan milik Devian membuat banyak rekan kerja papahnya yang ingin menjodohkan putrinya dengan dirinya. Namun tentu saja ditolak, karena papah Devian sendiri akan menjodohkan Devian dengan seorang putri bungsu sahabat karibnya.
"Ya udah mah Ian berangkat dulu." Setelah bersiap-siap, ia langsung pamit kepada orangtuanya.
"Oh ya, mamah nanti nitip martabak manis ya, sama martabak telur."
"Iya mah, Assalamu'alaikum."
***
Thanks for dropping by my story
Don't forget to vote and comment!🌻See you🤗

KAMU SEDANG MEMBACA
He Returns[END]
Ficção Adolescente•follow sebelum membaca• - - - Dua remaja yang dipaksa menerima perjodohan hanya karena itu adalah sebuah janji konyol kedua kakek mereka ketika waktu muda. Alisha Asyandra Maheswari. Gadis yang masih mencintai masalalunya itu dipaksa untuk menerim...