Chapter 36

596 35 2
                                        

HAI HAIII SEMUAAAA!!!!
BAGAIMANA KABAR KALIAN????
Semoga sehat selalu kaliann!

CERITAKAN KELUH KESAHMU DISINI❤️
jangan lupa bersemangat untuk hari ini ⊂((・▽・))⊃

TERIMAKASIH UNTUK YANG SUDAH MEMBUANG WAKTU KALIAN MEMBACA CERITA AMBURADUL INI🥰

JANGAN LUPA UNTUK MEMBERI VOTE DAN MEMBERI KRITIK, SARAN MAUPUN PUJIAN!

FOLLOW SOSMED AUTHOR JANGAN LUPA!!!😝

Ig: wp.nanassss0
Tiktok: nanassss0
Tw: nanassss0



WARNING⚠️
* Koreksi jika ada typo!
* Maaf jika ada ketidak sambungan dalam bacaan (usahakan untuk menandai bagian yang tidak sesuai agar nanass segera merevisi ke yang lebih baik!!)




--

HAPPY READING 🌻

--

'aku sudah berusaha melupakanmu, namun namamu terus berputar didalam pikiranku.' -Dimas.

--

   Alisha kini tengah bergelut dengan bacaan-bacaan buku dihadapannya. Esok hari adalah ujian kelulusan terakhir yang akan ia lalui. Dirinya itu berusaha sebaik mungkin agar dirinya itu mendapatkan nilai yang begitu memuaskan.

Selama satu minggu terakhir ini, gadis itu memang tengah disibukkan dengan ujian-ujian dan ujian. Meskipun dirinya tengah berhadapan dengan buku, namun pikirannya itu mulai kemana-mana. Terkadang memikirkannya keadaan seseorang yang begitu ia cintai itu tengah berjuang untuk dapat sembuh dari sakitnya.

Dua hari sebelum ujian mulai, hari dimana seharusnya Alisha dan Devian melangsungkan pernikahan atas dasar perjodohan itu, harus dimundurkan. Pada hari itu, Devian serta keluarganya berangkat ke London untuk melakukan pengobatan terapi pada Devian. Hati kecil Alisha itu sungguh tak dapat melepaskan Devian secara mudah, apalagi kurang lebih 1 tahun lelaki itu berada disana.

Hari-hari gadis itu begitu suram menurutnya. Gadis itu biasanya dipenuhi dengan keceriaan diwajahnya begitupun dengan hatinya. Namun semenjak Devian tak berada disampingnya itu, seolah ada yang menghilang kembali. Rasa yang telah lama menghilangkan itu telah kembali melanda dirinya.

Tiga teman Alisha serta dua teman lamanya itu berusaha untuk mengembalikan semangat hidup Alisha.

Gadis itu akan menunggu sejauh manapun sampai kekasihnya itu benar-benar sudah berada didepannya. Semenjak Devian tak bersamanya, banyak siswa-siswa kelas 10 maupun 11 yang terang-terangan menunjukkan rasa sukanya pada gadis itu, namun gadis itu sama sekali tak menggubris mereka.

"Dek, tidur. Udah malem." ujar Adel yang muncul dari balik pintu kamar gadis itu. Gadis itu menoleh dan tersenyum.

"iya mah." ujarnya dengan menutup dan menata bukunya. Adel tersenyum kemudian menutup pintu kamar gadis itu.

Bukannya berjalan ke kasurnya, gadis itu berjalan kearah balkon kamarnya.
Mendudukkan dirinya di kursi yang ada disana. Jari jemarinya itu mengotak-atik ponselnya. Gadis itu tersenyum hambar, hatinya berdenyut ketika melihat pesan yang dikirimnya pada sang kekasih belum juga mendapatkan balasan, artinya kekasihnya itu belum siuman.

"semoga lekas sembuh, aku akan tetap menunggumu." lirihnya dengan mengusap air matanya yang sudah mengalir membasahi pipinya tanpa dirinya sadari.

Gadis itu masih terdiam disana, menikmati keheningan malam. Bintang-bintang di langit-langit bertebaran terlihat begitu indah. Bulan menjadi yang paling terang dari beberapa bintang yang ada.

He Returns[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang