Chapter 29

584 74 14
                                    

Hai hai hai semuaaaa!!!
Apakabar kaliannnn?????
Bagaimana diri kalian dihari ini??

Terimakasih buat yang sudah mampir di cerita amburadul ini wkwk.

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komen!!!!

VOTMENMU SEMANGATKU!!!

Follow:
Ig: wp.nanassss0
Tiktok: nanassss0
Tw: nanassss0

Jika kalian peminat AU Kalian bisa baca AU Devian Arsenio di TWITTER AKU YAAA!!!!🌻 JANGAN LUPA MAMPIRRR
.
.

WARNING⚠️
* Koreksi jika ada typo!
* Maaf jika ada ketidak sambungan dalam bacaan (usahakan untuk menandai bagian yang tidak sesuai agar nanass segera merevisi ke yang lebih baik!!)

HAPPY READING 🌻

( ◜‿◝ )♡


      Sebuah mobil terparkir rapi didepan sebuah markas yang digunakan untuk berkumpulnya anggota geng 'Rajawali'. Seorang lelaki dan seorang gadis cantik dengan gaya anggunnya turun dari mobil.

"ready to play, babe?" Gadis itu tersenyum manis ke arah lelaki itu, dan mengangguk menanggapi pertanyaan yang dilontarkan lelaki itu.

"Of course."

Cup

Gadis itu berjalan meninggalkan Devian yang masih mematung ditempat. Lelaki itu menyesuaikan detak jantungnya yang berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Wajahnya menjadi merah seperti tomat. Ketika menyadari gadisnya telah pergi mendahului-nya, ia segera menyusul gadisnya.

Suara riuh teriakan dari dalam markas terdengar ketika lelaki itu mulai menginjakkan kakinya memasuki markasnya itu.
Terlihat beberapa anggota Rajawali sedang membully habis-habisan salah satu anggota Rajawali yang baru saja minggu kemarin mereka rekrut menjadi anggota Rajawali. Ck, sayang sekali, lelaki itu ternyata adalah suruhan dari Gagas, ketua geng Leon yang tak ada habis-habisnya mencari masalah kepada geng Rajawali.
Tubuh Ferry terlihat sudah sangat lemas, seperti sudah tidak ada sama sekali tenaganya.

"Bos, Gagas udah diruangan bos." Ujar salah satu anggota Rajawali yang diperintahkan untuk menculik Gagas.

Devian melirik kearah Alisha, yang sedang asik mengobrol dengan kedua temannya, siapa lagi kalau bukan Naila dan Ana. Ya, mereka berdua dipanggil Alisha untuk menemaninya di markas nantinya.

"Babe." Panggil Devian, lelaki itu duduk di samping Alisha dengan memeluk pinggang gadis itu posesif, dengan bahu Alisha yang dijadikan tumpuan dagu Devian.

He Returns[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang