Chapter 22

724 74 2
                                    

Hi welcome to my story
Sorry if the story is not what you imagined💟

Ayo vote sayang 😚komen jangan lupa😱kalo ga vote+komen gini kata mas jeman

Ayo vote sayang 😚komen jangan lupa😱kalo ga vote+komen gini kata mas jeman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*Koreksi jika ada typo!

*Maaf jika ada kesalahan/ketidak sambungan dari bacaan

Happy reading 🌻

ಠᴥಠ

Seorang gadis cantik tengah mengerjap-erjapkan matanya, ia melihat banyak orang yang mengelilinginya saat ini. Keningnya berkerut dengan tatapan bertanya-tanya.

"Kalian ngapain disini?" Tanya gadis itu membuat semua yang berada didepannya menatap geram dan memutar bola mata malas.

"Aduh Alisha sayangku, yang cantik jelita. Kamu pura-pura lupa apa gimana sayang?" Erly menatap geram Alisha yang masih setengah sadar itu. Alisha mengerjap-erjapkan matanya lucu, membuat semuanya menatap gemas kearahnya dan menahan diri mereka masing-masing agar tak menggigit Alisha.

Drttt....


Bunyi getaran ponsel Alisa membuat pandangan semua tertuju pada ponsel yang terletak di meja yang tak jauh dari dirinya berada. Alisha berusaha mengambil ponselnya, lalu melihat siapa yang menghubunginya. Setelah melihat, ia tau ternyata sang kekasih lah yang menghubunginya.

Alisha menatap para manusia yang berada didepannya itu secara bergantian. Ia meminta persetujuan untuk mengangkat panggilan yang ia terima itu. Gadis itu menatap satu persatu dari mereka dengan puppy eyes miliknya yang membuat siapapun luluh padanya.

"Angkat aja, tapi volumenya full, biar kita semua denger." Ucap Nathan dengan bersendekap dada. Alisha pun hanya mengangguki ucapan abangnya lalu melalukan apa yang dikatakan oleh abangnya itu. Alisha menggeser keatas layar ponselnya. Panggilannya ia terima.

"Sayangg, kamu dimana?" Suara seorang diseberang sana membuat siapapun yang berada didekat Alisha kini berdidik ngeri. Pasalnya mereka tak pernah mendengar Devian berbicara seperti itu ketika bersama mereka.

"Kenapa?" Tanya Alisha balik membuat suara rengekan terdengar semakin membuat mereka ingin memuntahkan isi perut mereka. Terkecuali Alisha.

"Asya kok gitu, kamu marah ya?" Tanyanya membuat Alisha memutar bola mata malas. Alisha Dian ia tak menjawab apapun iya samar-samar mendengar suara seorang perempuan yang sedang memanggil Devian.

"Dev, ayo katanya mau nemenin belanja." Setelah mendengar suara perempuan itu lebih jelas sontak Alisha mengalihkan pandangannya pada semua orang yang ada di depannya itu. Terlihat wajah Althan, Nathan dan juga Ryan memerah, rahangnya terlihat mengeras, tangannya pun terkepal kuat.

He Returns[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang