Chapter 4

2K 225 37
                                        

Hi welcome to my story
Sorry if the story is not what you imagined
Don't forget to vote and comment



WARNING ⚠️
*tandai jika ada typo!
*cerita banyak amburadul!
*maaf jika cerita tak sesuai dengan harapan!
*cerita belum revisi!



--

Happy reading💟

-
'teringat akan dirimu, membuat semua kenangan berputar dipikiranku'- Devian Arsenio

-

***

"Mulai sekarang lo jadi milik gue." Alisha membulatkan matanya sempurna,yang benar saja Devian mengeklaim dirinya menjadi miliknya.

"Gak mau enak aja."

"Gue gak nerima penolakan."

"Dan gue gak nerima pemaksaan."

Cup

Devian mencium Alisha?oh tidak,bukan di pipinya melainkan di bibirnya. Alisha meraba bibirnya,ia seperti ingin menangis.

"Lo!"

"Gue bisa lakuin lebih dari ini,kalo lo gak mau" Devian tersenyum miring melihat Alisha yang diam dengan nafas yang tak beraturan.

"Oke, gue mau"

"Good."

"Gue mau turun,kekelas!"

"Gak! lo ikut gue." Devian langsung menarik paksa tangan Alisha tanpa persetujuan nya.

"Heh, mau kemana?"

"Diem."

"Lepasin!" Ucap gadis itu tidak enak membuat Devian memberhentikan jalannya dan Alisha menabrak punggung Devian.

"Aduh." Rintih Alisha.

"Nurut!" Ucap Devian dengan menarik kencang tangan Alisha.

Mereka diam-diam berjalan agar tak diketahui guru.
Mereka berdua keluar melewati pagar belakang,yang bisa dibilang agak tinggi.

"Kita lewat sini?" Devian mengangguk.

"Tinggi loh."

"Lo pasti bisa, gue dulu habis itu lo,biar gue bisa nangkep lo."

Devian mulai memanjat,dengan cepatnya ia sudah berada melompat ke tanah. Kini waktu Alisha untuk memanjat.

Yap Alisha bisa,kata siapa seorang alisha tidak bisa?

"Kok lo?"

"Iya dong,gue kan jagonya manjat,gue dari kecil bisa manjat." Alisha mengibaskan rambutnya,Devian terkekeh pelan.

"Ya udah ayo."

"Kemana?"

"Warung sana, motor gue disana."

"Capek ih." Alisha cemberut.

"Ngapain tuh mulut monyong- monyong, mau gue cium?" Ucap lelaki dan membuat Alisha seketika memasukkan mulutnya kedalam, Devian menggandeng tangan Alisha,mereka berjalan kearah warung pinggir jalan yang biasa digunakan untuk nongkrong.

He Returns[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang