Chapter 7

1.5K 191 66
                                        

Hi welcome to my story
Sorry if the story is not what you imagined
Don't forget to vote and comment



WARNING ⚠️
*tandai jika ada typo!
*cerita banyak amburadul!
*maaf jika cerita tak sesuai dengan harapan!
*cerita belum revisi!



--

Happy reading💟
-
'inginku berlari lalu mengaplok raimu Devian Arsenio!' -Alisha Asyandra

-

  Di hari ini Alisha akan bertemu dengan lelaki pilihan sang eyang untuk menjadi suaminya. Mau tak mau Alisha tetap akan dijodohkan, karena ini sudah kesepakatan sang eyang saat masih muda dulu untuk menjodohkan cucu mereka.

"Alisha kamu didalam?" Tanya sang mama yang berdiri di depan pintu kamar Alisha

"Iya mah,masuk aja nggak dikunci kok." Ucap Alisha lesu.

Cittt

Bunyi suara pintu dibuka,menampilkan wajah cantik Mamah Adel yang berdiri diambang pintu melihat sang anak sedang terduduk merenung di kursi balkon.

"Kenapa dari tadi nggak keluar kamar?" Tanya Adel lembut dengan mengusap kepala Alisha dan dibalas gelengan oleh Alisha.

Adel mengerti bahwa sang anak masih sangat terpukul dengan kepergian eyangnya, dan bukan hanya Alisha yang terpukul tetapi juga seluruh keluarganya.

"Ikhlasin ya nak, do'ain eyang kamu biar tenang di alam sana." Ujar mamah Adel menasihati sang anak agar bisa mengikhlaskan kepergian sang eyang Kakung.

Mengikhlaskan memanglah tak mudah,seiring dengan berjalannya waktu mungkin kita akan bisa mengikhlaskan kepergian orang tersayang kita.

" Oh ya ini baju nanti kamu pake ya, nanti kan kamu mau ketemu sama calon kamu." Ucap Mamah Adel dengan memberikan sebuah baju yang dibungkus dengan kotak yang lumayan besar. Didalamnya tak hanya terdapat baju, tetapi juga ada sepatu yang sangat indah.

"Iya mah." Alisha dengan menerima kotak yang diberikan sang ibu.

***

  Jam telah menunjukkan pukul 17.33 mega merah telah muncul,adzan maghrib telah berkumandang,
seluruh keluarga Permana kini telah berkumpul dan akan menjalankan ibadah sholat maghrib berjama'ah.

Setelah melaksanakan sholat berjamaah keluarga Permana menyiapkan makanan untuk makan bersama calon besan nanti.

Alisha yang kini duduk di balkon kamar memandangi langit yang mulai gelap.
Bayang-bayang sang eyang selalu muncul dibenaknya ,kenangan kenangan diwaktu eyang masih ada selalu berputar di kepala Alisha seakan akan tidak ingin dihapus.

"Woy diam-diam bae, udah makan belom?" Suara Althan berhasil membuat lamunan Alisha menghilang,karena terkejut,Alisha memandang Althan dengan tatapan tajam, dan yamg ditatap hanya cengengesan.

"Ngapain kesini,pergi sono."

"Biarin."

"Cie yang mau tunangan, cie." Goda Althan membuat Alisha salah tingkah.

"Apa sih, sana pergi!" Usir Alisha karena pipinya sudah memerah.

"Waduh kepiting rebus." Althan segera berlari meninggalkan Alisha ia takut terkena amukan dahsyat Alisha.

Setelah itu Alisha menuju ke kamar mandi
melakukan ritual mandinya,setelah itu Alisha segera wudhu untuk sholat Isya',setelah sholat isya' Alisha mengganti pakaian nya dengan baju yang diberikan oleh mamahnya tadi.

He Returns[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang