Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Huh. . ." A
ndissa menghela nafas untuk ke yang sekian kalinya, ia bingung sekali harus membalas apa, satu sisi ia sudah benar benar marah karena tingkah laku jeffrey yang seenaknya, satu sisi juga ia penasaran tentang hal apa yang membuat jeffrey keukeuh ingin menemuinya.
[jeffrey > jaemin]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[jaemin > andissa]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
jaemin menghela nafas panjang,
"gua kayak orang goblok banget ya, ngebiarin orang yang gua sayang diambil orang" gumam jaemin lalu tersenyum, menyembunyikan rasa sakit yang ada di hatinya.
sementara itu, jeffrey sedang menatap rumah seorang wanita yang sudah tidak asing lagi baginya, rumah wanita yang sempurna untuknya, siapa lagi jika bukan andissa.
"Permisi om?" ucap jeffrey menyapa Harry, ayah dari Dissa.
"Eh nak jeffrey lagi?"
"Hehe iya om, dissa nya ada?" tanya jeffrey to the point.
"Ada didalem, masuk aja" titah Harry lalu melanjutkan aktivitasnya.