sembilan belas

26.5K 2.5K 521
                                    

Sambil nunggu buka puasa kalian bisa baca cerita ini sebelumnya (•ω•)

***

Khusus untuk Jaehyun dan Yuta, Johnny mengintrogasi mereka disaksikan oleh anak anak didalam ruangan inap Nola

Nola juga ada disana, duduk diranjangnya bersandar dengan Gea dan Keira disisi Nola

Johnny mengintrogasi kedua adiknya didepan semuanya agar bisa dapat menjadi pelajaran dan tidak boleh menyembunyikan hal penting

"gua rasa kalian berdua udah dewasa, punya anak juga kenapa punya pemikiran kaya gitu ha?" Johnny memandang kedua adiknya lekat

Yuta memandang Jaehyun, disini 60% salah Yuta dan 40% salah Jaehyun, Yuta mempengaruhi Jaehyun kalau Johnny tahu bisa bisa dia marah karna mereka gak becus jaga Nola

oleh sebab itu Jaehyun mengurungkan niat untuk memberitahu Johnny dan ternyata ide Jaehyun semakin membuat mereka berdua kena marah berlipat lipat

Mereka berdua tegang kalau Johnny tiba tiba memukul mereka, berbeda dengan para anak anaknya yang malah ada seperti hiburan tersendiri bagi mereka apa lagi Jisung

Jisung paling bersemangat melihat Jaehyun dan Yuta kena amuk Johnny, bahkan dia sesekali memajukan langkahnya untuk melihat paling depan, sayangnya langsung mendapat tatapan mengerikan dari Jeno

"ini semua karna bang Yuta" Jaehyun buka suara, dia menatap Yuta jengkel kalau saja Yuta tidak berucap yang tidak tidak maka pasti Jaehyun tidak merasa takut

"ini juga salah lo! Yg gak mau kasih kabar kan lo bukan gue" Yuta membela diri, dia gak kepikiran kalau ucapannya bakal ngebuat Jaehyun takut Yuta kira Jaehyun bakal hubungi Johnny dan siap menerima ceramahnya

Jaehyun mengendus kesal "mikir lah! Kalo lo gak ngehasut, gue gak bakalan takut buat kabarin bang Johnny"

Yuta menatap sengit Jaehyun, begitu pula sebaliknya, Sepertinya bukan Johnny yang bakal memulai baku hantam, tapi mereka berdua

Jisung semakin tidak sabar melihat inti dari introgasi, mata Jisung tidak berkedip sama sekali

"intinya kalian berdua salah, gua paling benci kalian berdua nyembunyiin ini dari gua!" Johnny mulai meninggikan suaranya

Yuta dan Jaehyun menunduk, harga diri mereka turun didepan anak anaknya sendiri

Haechan mati matian nahan tawa, setiap melihat kearah wajah kedua omnya yang super duper tegang ingin sekali dia memfoto tapi takut keciduk Gea

"ya maaf" Yuta terlihat kesal, dia mengakui kesalahannya separo, separonya lagi itu kesalahan Jaehyun

Beralih tatapan pada Jaehyun, Johnny menunggu respon Jaehyun "kenapa nunduk?"

Mendengar ucapan Johnny, Jaehyun segera mengangkat kepalanya dan matanya berhadapan langsung dengan mata Johnny

"jae juga"

"juga apa?" Johnny memancing mancing Jaehyun, Jaehyun itu orangnya paling susah ngucapin minta maaf pada orang lain

Jaehyun semakin kesal, dia sudah terpojok Johnny tahu kalau dia paling tidak suka meminta maaf tapi Johnny sengaja memancingnya didepan semua keluarga

"maaf"

"maaf apa?"

"maaf"

"coba bilang gini, Jae minta maaf bang Johnny, ayo" Jaehyun tidak merespon

"ayo bisa jae bisa adikku, dimulai dari Jae, terus minta maaf"

ingin rasanya Jaehyun melayangkan pukulan tepat didepan wajah Johnny, tapi disini yang salah dia Jadi Jaehyun tidak dapat bertindak apa apa

Haechan tidak dapat menahan tawanya lagi, tawanya pecah seketika alhasil semua orang diruangan juga tertular tawanya

Yuta tawanya paling mendominasi, walau sudah menutup mulut agar tidak menimbulkan suara tapi dia tidak bisa

Tawa Yuta menimbulkan tatapan tajam dari Jaehyun, Yuta sedikit menjauh saat tertawa agar dia tidak dapat kena amuk Jaehyun

"udahlah John, kasian Jaehyun mukanya sampai merah" Gea memperingati walau dia juga tadi sempat tertawa

Wajah Jaehyun bukan merah tersipu malu tapi merah menahan kesal

"jae jae, lo gaberubah" Johnny pindah posisi jadi duduk disebelah Haechan dan mengambil secangkir kopi dimeja

Haechan melotot kaget 'mati gue, jadi itu kopi papa?!'

Tadi saat Johnny sibuk mengintrogasi Yuta dan Jaehyun, Haechan meminum hampir setengan cangkir kopi tepat ada disebelahnya dia kira ada yang berbaik hati membuatkannya kopi jadinya dia minum

Haechan mengutuk dirinya sendiri, dia menjadi tegang dan perasaannya tidak karuan

Saat dia mencoba memandang yang lain, sudah ada Chenle yang memandangnya jahil

Chenle melihat saat Haechan meminum kopi milik Johnny dan Chenle tahu kalau itu kopi milik Johnny jadinya dia biarkan saja Haechan meminum kopi itu

Haechan yang melihat tatapan Chenle padanya dia menginisyaratkan agar diam sambil mata Haechan melotot lotot agar dapat mengancam

"hayoo bang gua tadi liat" Chenle tetap Chenle

Seketika pandangan mengarah pada Chenle lalu pada Haechan

Chenle, awas lo!

***

"kenapa Jin?"Bangchan menghampiri Hyunjin yang tengah memandang handphone tanpa kedip

Hyunjin menghela napas, dia baru mengetahui dari Sungchan kalau Nola masuk rumah sakit

Dia ingin menjenguk Nola, tapi dilain sisi dia masih tidak siap mendengar pertanyaan beruntun dari para keluarga Nola

Hyunjin tahu seposesif apa keluarga Nola pada Nola, saat kuliah saja Jeno selalu menatap Hyunjin seperti ingin memakannya hidup hidup

"Nola masuk rumah sakit, tapi gue ragu jenguk dia"

"pasti lo belum siap kan sama respon keluarganya?" Bangchan juga sama seperti Hyunjin, dia tahu tentang Nola

"hm"

"kalo lo serius, seharusnya lo gak ragu" Bangchan mencoba membujuk Hyunjin, jujur sebenarnya dia juga takut apa lagi sama tatapan Jeno pada Hyunjin setiap berpapasan

Tapi jika itu menyangkut orang yang sayangi, bagaimanapun Respon keluarganya itu tidak akan menjadi penghalang jika kita serius dalam menjalin hubungan dengannya dan meyakinkan kalau kita bisa menjaganya dengan baik

"gue temenin deh" ucap bangchan lagi

"oke, gue siap siap dulu" Hyunjin segera bangkit dari duduknya



























TBC

Posesif Family | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang