tiga empat

19.7K 2.6K 405
                                    

Jeno duduk seorang diri di taman dekat kamarnya, memandang langit yang menjelang senja

"Bunda, maafin Jeno" hampir suara itu hilang tidak terdengar, tercampur dengan suara burung yang berterbangan dilangit sore

"Bunda, maaf..." Jeno terus mengucapkan berbagai permintaan maaf pada Bundanya yang sudah tiada

Jeno sewaktu kecil selalu berada di samping bundanya, menemani, menjaga bahkan Jeno selalu menyebutkan nama bundanya berkali kali

Jaehyun sampai bingung sendiri, Jeno selalu memanggil nama bunda, padahal sodaranya yang lain hanya akan memanggil bunda pas mereka lagi butuh atau kepepet

Bagi Jeno, Bunda adalah perempuan terbaik yang sudah melahirkan dan membesarkannya dengan kasih sayang

Perlahan Jeno memejamkan matanya, dadanya perlahan terasa sakit, mengingat kejadian yang sangat membuat Jeno kehilangan dunianya.

*

FLASHBACK

*

"bunda mau kemana?" ucap Jeno yang baru saja berumur 6 tahun, dia berdiri di tepi tangga

Dara kaget dengan kedatangan Jeno, padahal ini sudah jam 12 malam, sudah waktunya Jeno tidur.

"Jeno, kenapa belum tidur nak?" Dara kembali menetralkan wajahnya, dia tersenyum lembut

"Jeno haus, Bunda mau kemana?" ucapnya lagi, Jeno khawatir melihat Dara yang sudah berpakaian rapi, apa Dara akan meninggalkan Jeno?

"b-bunda mau keFestival dekat rumah,  Daddy kamu selalu larang bunda buat jalan jalan" Dara berucap pelan, takut didengar anak anaknya yang lain

"tapi kenapa? Bunda bisa ijin ke Daddy"

"Jeno kamu tau sendiri Daddy kamu gimana, Bunda butuh menyegarkan mata Jeno, Bunda selalu patuh sama Daddy kamu tapi kali ini bunda udah gak tahan lagi"

Jaehyun sedang pergi keluar kota bersama Yuta dan Johnny untuk urusan kantor, dan Dara dia tidak mau menyia nyiakan kesempatan ini

Jeno terdiam dia memandang Dara "Jeno ikut"

"Jeno?!, Bunda bisa kesana sendiri cuma deket juga, kamu harus tidur nanti bangunnya kesiangan" ceramah Dara, memang anak pertamanya sangat menuruni sifat Jaehyun, untungnya Jeno masih kecil jadi bisa di hasut

"gak" Jeno menuruni tangga, matanya sudah segar untuk menemai mamanya jalan jalan

Jeno tidak akan membiarkan Dara pergi seorang diri, Jeno berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu melindungi Bundanya

Dara terdiam, dia mengelus pucuk kepala Jeno, sekeras apapun dia, Dara tetap tidak bisa berkutik apa apa lagi jika itu Jeno yang terus ngotot untuk mengikutinya

"sebentar ya Bunda ambilkan jaket buat kamu" Jeno menangguk, Dara berjalan kekamar Jeno, mengambil Jaket lalu dia mengambil hp dari tasnya.

Mereka berdua jalan kaki menuju Festival, karna memang jarak rumah dengan Festival dekat jadi tidak perlu membutuhkan kendaraan buat kesana

Sesampai di festival, ada banyak sekali orang berada disini, anak anak seusia Jeno saja berhamburan

Jeno terus menggengam tangan Dara, takut kehilangan.

Mata Dara berbinar melihat semuanya "Jeno ayo kesana, kita beli makanan" Jeno menurut saja, dia mendongak melihat Bundanya yang terus terusan tersenyum memandang sekitar

Mereka berdua, anak dan ibu sedang menikmati makanan ringan. Dara memakan dengan lahap begitu pula Jeno

"Jeno, Jeno sekarang udah 6 tahun ya? Udah besar" Jeno berhenti makan, menatap bundanya heran

Posesif Family | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang